Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERAYAAN NATARU, 2,04 Juta Orang Pemudik Bakal Padati Jateng

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memprediksi ada 2,04 juta orang pemudik ke Jawa Tengah.
Mobil pemudik parkir di rest area tol fungsional, Penarukan Tegal/Antara-Oky Lukmansyah
Mobil pemudik parkir di rest area tol fungsional, Penarukan Tegal/Antara-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memprediksi ada 2,04 juta orang pemudik ke Jawa Tengah. Hal tersebut, mengingat banyak sekali perantau asal Jateng ke sejumlah daerah. 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, pemudik pada perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 akan meningkat dari tahun lalu sebanyak 4,6% yakni sebesar 2,04 juta lebih pemudik. Namun peningkatan jumlah pemudik itu diyakini tidak akan menimbulkan permasalahan kemacetan lalu lintas.

"2,04 juta orang akan memadati Jateng. Pemerintah menyiapkan infrastruktur seperti tol akan difungsikan dan diresmikan besok Kamis (20/12) oleh Presiden Joko Widodo. Hanya memang masih ada beberapa proyek pekerjaan di jalan-jalan Provinsi dan kami minta semua diselesaikan secepatnya," kata Ganjar, Rabu (19/12/2018). 

Sementara itu lanjut dia, Ganjar telah membentuk beberapa satuan tugas (Satgas) khusus untuk menyambut perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pembentukan satgas khusus tersebut dilakukan untuk menjamin perayaan Natal dan Tahun Baru berjalan aman dan nyaman.

"Menyambut Natal dan Tahun baru ini, Jawa Tengah sudah siap. Rakor ini kami lakukan untuk memastikan lagi persiapan di masing-masing daerah agar dalam pelaksanaannya nanti berjalan lancar," kata Ganjar.

Meski begitu, ada beberapa hal yang patut diwaspadai dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru. Misalnya beberapa daerah yang rawan kecelakaan, rawan kemacetan, rawan bencana dan potensi gangguan lainnya.

"Beberapa daerah rawan banjir dan rob misalnya di Pantura, mulai Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak dan daerah lain. Sementara daerah rawan banjir ada di Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Brebes, Kendal dan lainnya. Saya minta seluruh Kabupaten/Kota termasuk BPBD standby baik SDM dan alat beratnya di posisi masing-masing apalagi saat ini menurut perkiraan BMKG akan terjadi cuaca ekstrem," terangnya.

Selain soal bencana, potensi kemacetan, kecelakaan hingga kenaikan harga kebutuhan pokok juga patut diwaspadai.

"Makanya saya minta dibentuk satgas-satgas khusus yang menangani potensi itu. Misalnya ada satgas pangan untuk menjamin ketersediaan pangan dan harga-harga kebutuhan pokok, satgas BBM untuk mengantisipasi kendaraan kehabisan bahan bakar di tol, satgas kesehatan, satgas kemacetan, satgas bencana dan lain sebagainya," tegasnya.

Semua satgas itu lanjut Ganjar harus melibatkan seluruh komponen masyarakat, seperti komunitas Karang Taruna, Pramuka, Hansip, LSM dan lain sebagainya.

"Saya juga pesan semua satgas yang dibentuk harus punya Group WA agar dapat melaporkan setiap hari perkembangannya dan jika diperlukan ada tindakan maka cepat dilakukan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper