Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Pengayuh Sepeda Ramaikan Ontel Kebangsaan di Semarang

Ribuan pengayuh sepeda ontel (ontelis) dari berbagai provinsi memenuhi ruas-ruas utama jalanan Kota Semarang mengayuh sepeda antiknya masing-masing dalam acara Ontel Kebangsaan.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengayuh sepeda ontel bersama para tokoh lintas agama mengelilingi Semarang, Jateng, Minggu (23/12/2018)./JIBI-Alif Nazzala Rizqi
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengayuh sepeda ontel bersama para tokoh lintas agama mengelilingi Semarang, Jateng, Minggu (23/12/2018)./JIBI-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG -- Ribuan pengayuh sepeda ontel (ontelis) dari berbagai provinsi memenuhi ruas-ruas utama jalanan Kota Semarang mengayuh sepeda antiknya masing-masing dalam acara Ontel Kebangsaan.
 
Acara ini diinisiasi Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI), diikuti anggotanya dari seluruh penjuru Tanah Air bersama masyarakat Jawa Tengah (Jateng).
 
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengayuh sepeda tua sejauh 7 kilometer (km) bersama ontelis dan para pemuka agama. Rombongan melaju dari kantor gubernur menuju Masjid Agung Jateng (MAJT) ke Gereja Blenduk, kemudian ke Sampookong dan Keuskupan Semarang sebelum kembali ke kantor gubernur.
 
"Sudah terbiasa ngontel, SMP ngontel, SMA, pas kuliah malah ngontel. Sama-sama tidak enaknya, cuma fasilitas sepedanya ini lebih bagus. Tapi senang, tidak capek karena banyak temannya," ujarnya, Minggu (23/12/2018).
 
Pada titik-titik pemberhentian, Ganjar bersama rombongan ontelis menjemput satu persatu pemuka agama. Di MAJT, dia menjemput Ketua Dewan Pelaksana Pengelola MAJT KH Nur Achmad.

Kemudian, di Gereja Blenduk dia menjemput perwakilan tokoh Kristen, di Sampookong menjemput perwakilan tokoh Budha dan Kong Hu Chu. Begitu juga ketika di katedral keuskupan Semarang, Ganjar menjemput Uskup Agung Keuskupan Semarang Romo Robertus Rubiyatmoko sebagai perwakilan dari Katolik. 
 
"Mereka bercerita semangat kebangsaan ini diwujudkan melalui aktivitas ngontel bersama. Yang luar biasa bukan ngontel-nya, berkumpulnya masyarakat seluruh Indonesia dengan tema kebangsaan," tegasnya. 
 
Masyarakat Jateng, lanjut Ganjar, tidak hanya bicara soal konsep, tapi mengimplementasikan kerukunan. Jalinan persaudaraan pun makin kuat di antara ontelis. 

Dengan demikian, bukan hanya berolahraga, tapi juga dapat merawat nilai kebangsaan. Hal ini, tuturnya, membuat bangsa Indonesia kuat dan merawat Bhineka Tunggal Ika.
 
Romo Robertus Rubiyatmoko menerangkan paseduluran (persaudaraan) saat ngontel bareng sangat kental. Bahkan, dirinya bersama pemuka lintas agama dan Gubernur Jateng bertekad menjadikan acara ini sebagai agenda tahunan. 
 
"Senang karena paseduluran yang raket banget. Kami sangat semangat ingin membuat acara seperti ini setiap tahun. Santai tapi akrab kekeluargaan. Indonesia banget," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper