Bisnis.com, SEMARANG — Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meminta, masyarakat penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) benar-benar memanfaatkannya sesuai ketentuan.
"Jangan cepet-cepet dihabisin, tolong dipakai untuk hal yang sangat penting khususnya untuk perbaikan gizi dan keperluan anak sekolah," kata Jokowi dalam keterangan resmi Senin (25/2/2019).
Dia juga meminta, para penerima PKH tidak sekali-kali membelanjakan uang tidak sesuai ketentuan. Apalagi, misalnya untuk beli rokok para suami.
"Kalau suami minta untuk beli rokok jangan boleh, bilang suruh nyari uang sendiri karena PKH untuk masa depan anak dan tambahan modal usaha," tegasnya.
Jokowi mengatakan, pada April 2019 nanti akan kembali dicairkan bantuan PKH dan BPNT tahap kedua. Dia berpesan, agar masyarakat memperhitungkan betul penggunaannya.
"Jangan tergesa-gesa. Harus ada perencanaan yang matang sejak lama. Kalau sekarang sudah tahu bahwa April mau cair, ayo mulai sekarang diperhitungkan," paparnya.
Pemerintah lanjut dia selama tahun 2018 lalu menyalurkan Rp19,2 triliun untuk keperluan bantuan sosial tersebut. Sementara, tahun ini jumlahnya naik menjadi Rp34,4 triliun.
"Tahun depan akan kita hitung lagi, kalau ada ruang anggaran untuk menambah, APBN cukup maka pasti akan kami tambah," tegasnya.