Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Kursi NasDem di Yogyakarta Meningkat, PPP Terkoreksi

Dibandingkan Pemilu 2014, perolehan kursi Partai NasDem di DPRD Yogyakarta pada Pemilu 2019 mengalami lonjakan.
Partai Nasdem/Youtube
Partai Nasdem/Youtube

Bisnis.com, YOGYAKARTA -  Perolehan kursi Partai Nasional Demokrat di DPRD Kota Yogyakarta pada Pemilu 2019 mengalami peningkatan dibandingkan dengan Pemilu 2014.

Lonjakan NasDem berbanding terbalik dengan PPP yang mengalami penurunan drastis.

Pada Pemilu 2014, NasDem hanya mampu memperoleh satu kursi dan kemudian bergabung dalam ke fraksi PDIP. Partai NasDem  berpotensi memperoleh empat kursi berdasarkan hasil Pemilu 2019 dan bisa membentuk fraksi secara mandiri.

Sedangkan PPP dari sebelumnya memperoleh empat kursi dan membentuk fraksi secara mandiri, kini hanya mampu meloloskan satu calonnya untuk duduk di DPRD Kota Yogyakarta. Walhasil, PPP harus bergabung dengan partai lain untuk membentuk fraksi.

“Perolehan kursi kami memang meningkat cukup banyak, namun belum sesuai dengan target yang diharapkan. Sebelumnya, kami memasang target meraih lima kursi. Atau, masing-masing satu kursi dari tiap daerah pemilihan,” kata Sekretaris DPD Partai NasDem Kota Yogyakarta Oleg Yohan di Yogyakarta, Jumat (3/5/2019).

Oleg menyebutkan target partai untuk memperoleh kursi dari Daerah Pemilihan 4 yang terdiri dari Kecamatan Danurejan dan Gondokusuman meleset.

“Selama ini, kami berupaya untuk terus menyosialisasikan berbagai kegiatan partai sehingga diketahui masyarakat luas dan masyarakat mengenal NasDem. Ini kunci perolehan suara kami pada Pemilu 2019,” kata Oleg.

Oleg menambahkan, seluruh anggota partai berkomitmen untuk terus membesarkan partai sehingga NasDem menjadi tiga partai politik terbesar di Indonesia.

Sementara itu, Hasan Widagdo sebagai satu-satunya calon anggota legislatif dari PPP yang akan duduk di DPRD Kota Yogyakarta mengatakan, turunnya suara partai disebabkan berbagai faktor seperti konflik internal hingga kasus korupsi yang mempengaruhi citra partai.

“Pada Pemilu 2019 ini pun, PPP Kota Yogyakarta hanya mengajukan tujuh caleg di tiga dapil yaitu Dapil 1, 4, dan 5. Kami sebenarnya berharap meraih dua kursi dari Dapil 1 dan 5 tetapi untuk Dapil 1 meleset,” kata Hasan.

Hasan menambahkan, akan berkomunikasi dengan sejumlah partai politik untuk bergabung dalam satu fraksi. “Terbuka kesempatan untuk partai koalisi maupun bukan partai koalisi. Yang pasti, PPP akan tetap berjuang berdasarkan basis partai yaitu agama,” kata Hasan.

Penurunan perolehan kursi di DPRD Kota Yogyakarta juga dialami PDIP, dari 15 kursi pada Pemilu 2014 menjadi 13 kursi pada Pemilu 2019 meskipun jumlah suara yang diperoleh mengalami kenaikan.

Partai Golkar juga mengalami penurunan perolehan dari lima menjadi empat kursi.

Sedangkan PAN mengalami kenaikan dari lima menjadi enam kursi, Demokrat juga naik dari satu menjadi dua kursi, begitu pula dengan PKS naik dari empat menjadi lima kursi.

Sementara itu, Gerindra memperoleh lima kursi,  sama seperti hasil pemilu sebelumnya.

Ketua KPU Kota Yogyakarta Hidayat Widodo mengatakan seluruh peserta politik tidak ada yang menyampaikan keberatan terhadap hasil rekapitulasi penghitungan suara meskipun ada saksi yang tidak menandatangani berita acara.

“Saksi dari Paslon 2 tidak membubuhkan tanda tangan. Mereka sudah kami hubungi, tetapi tidak memberikan respons. Hasil rekapitulasi pun sudah kami sampaikan ke KPU DIY,” kata Hidayat.

Konversi suara ke perolehan kursi dan penetapan caleg yang akan duduk di DPRD Kota Yogyakarta masih menunggu keputusan dari KPU RI. “Jika nanti ada perselisihan hasil pemilihan umum, maka penetapan akan dilakukan setelah proses perselisihan selesai di MK,” kata Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper