Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Yogyakarta Ajak Warga Distribusikan Daging Kurban Tanpa Kantong Plastik

Penggunaan kantong plastik memang lebih praktis dan higienis. Namun demikian, produk tersebut tidak mudah terurai dan berpotensi mencem
Daging kurban/kemenag
Daging kurban/kemenag

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak masyarakat untuk menggunakan kemasan ramah lingkungan dalam mendistribusikan daging kurban saat Iduladha nanti.

"Ada banyak cara yang bisa digunakan, misalnya dibungkus daun pisang dan daun jati. Daun dipastikan harus bersih. Daun menjadi salah satu solusi yang baik bagi lingkungan," jelas Supriyanto, Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, dikutip Selasa (3/6/2025).

Penggunaan kantong plastik, kata Supriyanto, memang lebih praktis dan higienis. Namun demikian, produk tersebut tidak mudah terurai dan berpotensi mencemari sungai apabila tidak diolah dengan baik usai digunakan. Alasan itulah yang menyebabkan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mendorong warganya untuk menggunakan kemasan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Selain imbauan penggunaan kemasan ramah lingkungan, Supriyanto juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan di seluruh rangkaian kegiatan Iduladha, mulai dari pelaksanaan salat Id hingga proses penyembelihan hewan kurban. Dia meminta masyarakat tidak membuang darah dan jeroan ke saluran air maupun sungai karena dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

“Sebisa mungkin darah ditampung di lubang sendiri yang bisa ditutup ditimbun dengan tanah. Proses penanganan jeroan baik brodot kotoran, usus juga tidak selayaknya dibuang ke sungai. Untuk brodot dibuat lubang khusus dan isinya dibuka lalu ditimbun di tanah itu bisa menjadi pupuk. Tapi kalau dibuang di sungai itu menjadi cemaran,” terang Supriyanto dalam rapat yang digelar di Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Yogyakarta No.100.3.4/1868 Tahun 2025, Pemerintah Kota Yogyakarta telah memberikan panduan penjualan dan pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Dokumen tersebut juga dikeluarkan sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan menular strategis (PHMS) seperti anthrax, penyakit mulut dan kuku (PMK), serta lumpy skin disease (LMP).

Sri Panggarti, Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan terhadap 1.776 hewan kurban yang dijual di Kota Yogyakarta. Dari pemantauan tersebut, ada sebagian hewan yang mengalami peradangan tetapi segera dikarantina dan diobati.

Pada perkembangan lainnya, tahun ini Kota Yogyakarta juga menerima bantuan satu ekor lembu seberat 950 kg dari Presiden Prabowo. Bantuan hewan kurban ini disalurkan ke Masjid Pangeran Diponegoro untuk disembelih di Rumah Pemotongan Hewan Giwangan. Selain itu, bantuan kurban juga datang dari Gubernur DIY, Wali Kota Yogyakarta, Bank BPD DIY, Bank Yogya, PDAM Tirtamarta, dan Ikatan Notaris Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper