Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Lebaran : 8,4 Juta Pemudik Diprediksi Bakal Padati Jateng 

Jumlah pemudik yang masuk ke wilayah Jawa Tengah pada Lebaran 2019 diperkirakan mencapai 8,4 juta orang. Jumlah tersebut naik 14 persen hingga 18 persen dibandingkan arus mudik tahun sebelumnya.
Ilustrasi-Pemandangan ruas jalan tol Trans Jawa di sekitar Jembatan Kalikuto, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Ilustrasi-Pemandangan ruas jalan tol Trans Jawa di sekitar Jembatan Kalikuto, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, SEMARANG - Jumlah pemudik yang masuk ke wilayah Jawa Tengah pada Lebaran 2019 diperkirakan mencapai 8,4 juta orang. Jumlah tersebut naik 14 persen hingga 18 persen dibandingkan arus mudik tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat mengatakan, dari 8,4 juta pemudik tersebut, sebanyak 6,8 juta akan menggunakan jalur darat, yakni melintas jalan tol  sebesar 40 persen, jalur Pantura 27 persen, dan sisanya melintas di jalur selatan dan lainnya.

"Tahun ini diperkirakan mencapai 8,4 juta pemudik, naik sekitar 14 persen - 18 persen dibandingkan tahun 2018," ujar Satriyo, Rabu (15/5/2019).

Disebutkan Satriyo, pemudik yang menggunakan angkutan udara akan menemui sejumlah kendala lantaran minimnya jumlah penerbangan yang ada. 

Hal itu, kata dia, sudah terlihat dua bulan terakhir terjadi penurunan jumlah penerbangan yang mencapai 12 persen dibandingkan hari biasa. 

"Ini keganggu juga yang biasanya mudik menggunakan pesawat mudah, sekarang jumlah penerbangan berkurang, sehingga ada penurunan dua bulan ini mencapai 12 persen dari biasanya," tutur Satriyo. 

Dikatakan Satriyo penurunan tersebut diakibatkan masih mahalnya tiket pesawat dan biaya pembelian avtur. Namun, pihaknya yakin dengan adanya kebijakan Kementerian Perhubungan yang menurunkan tarif batas atas akan mempu meningkatkan minat masyarakat mudik dengan pesawat tersebut. 

"Karena tiketnya mahal dan avtur. Mudah-mudahan kebijakan Kemenhub dengan adanya penurunan tarif atas sebesar 16 persen, yang tadinya Rp1 juta bisa, Rp850.000 bisa mengatasi," kata Satriyo.

Satriyo memastikan, saat ini berbagai infrastruktur baik darat, udara dan laut telah siap digunakan untuk kelancaran dan keselamatan para pemudik.

Untuk jalur darat, pihaknya akan terus bekerja maksimal apabila terjadi kemacetan panjang, dan khusus di jalur alternatif saat ini juga telah dilakukan penambahan rambu penunjuk arah.

"Rambu sudah siap semua, yang kita tambahi nanti papan petunjuk arah di sejumlah jalur alternatif karena ada jalur-jalur alternatif yang baru," kata Satriyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper