Bisnis.com, BOYOLALI - Klumpuk, seorang nenek berusa 77 tahun warga Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali menggagalkan aksi perampasan yang menimpanya, Selasa (25/6). Sementara itu, sang jambret meninggal dunia sesaat setelah kejadian.
Sekitar pukul 15.30 WIB Klumpuk sedang mengumpulkan ranting kayu bakar di sebuah tempat yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. Sore itu Klumpuk sudah mendapat seikat kayu dan hendak pulang, melintasi area persawahan.
Saat itu, seorang laki-laki mengendarai sepeda motor Honda Supra X berhenti menghampiri Klumpuk. Setelah turun dari kendaraan, laki-laki yang mengantongi identitas atas nama Ernu Trisaksono, 61, warga Polanharjo, Klaten ini menanyakan tempat bersemedi di dekat-dekat Sawit.
“Dia mengaku bekerja di Keraton Solo dan bertanya tempat pertapaan di sekitar Sawit. Saya jawab adanya di Pengging [Banyudono],” ujar nenek saat ditemui di Mapolsek Sawit, seesaat setelah kejadian.
Tapi bukannya pergi, Erno justru menawarkan kemampuannya mengobati orang. Sementara Klumpuk yang kebetulan sedang merasa pusing mencoba pengobatan ala Ernu. Setelah meletakkan kayu bakar yang dibawanya, nenek tersebut mengikuti perintah Ernu untuk mengambil rumput. Belum curiga, nenek itu pun menurutinya dan menyerahkan rumput itu kepada Ernu. Rumput itu kemudian disatukan dengan sehelai daun yang sudah Ernu ambil dari tanah.
Namun, Ernu meminta persyaratan lain yakni menyerahkan cincin emas yang dipakai di jari Klumpuk untuk dibungkus ke dalam daun bersama rumput. “Saya bilang cincin saya susah dilepas, tapi dipaksa dilepas. Saya sudah mulai curiga,” ujar nenek didampingi sejumlah anggota keluarganya dan Kepala Dusunnya, Sri Rahmadi Adi Prasetyo.
Dengan sedikit rasa tidak rela, Klumpuk melihat cincinnya dibungkus daun oleh Ernu. Beberapa saat kemudian, bungkusan daun itu dibuka dan cincin itu sudah tidak ada. “Mungkin sudah dikantongi duluan,” ujar Klumpuk.
Kecurigaan Klumpuk terbukti. Ernu tiba-tiba bergegas berlari menuju sepeda motor dan hendak kabur. Sementara itu, Klumpuk tak mau cincinnya dibawa kabur begitu saja oleh orang yang tidak dikenalnya. Saat mesin sepeda motor mulai menyala, dia mengejar Ernu hingga berhasil meraih besi pegangan jok. Sementaraa Ernu mulai memacu kendaraan sedangkan nenek pun tak mau melepaskan genggamannya.
Sayangnya, berat badan dan tenaga nenek ini tak mampu menghentikan laju kendaraan. Ia pun terseret sepanjang sekitar 20 meter hingga kaki dan lututnya mengalami luka.
Pada saat bersamaan, Suratman, tetangga nenek kebetulan melintas di lokasi dan langsung berusaha menghalangi laju kendaraan dari arah depan dengan cara memegang setang.
Ernu akhirnya mulai kehilangan kendali dan akhirnya terjatuh ke parit. Nahas, Ernu terimpa kendaraan sementara sang nenek berhasil melepaskan diri sebelum ikut masuk ke parit.
Setelahnya, Suratman menolong Klumpuk sedangkan Ernu berjalan menjauh. Saat itu Suratman tidak mengejar Ernu karena takut akan dilukai.
Namun entah apa yang dialami, setelah berjalan beberapa puluh meter tiba-tiba Ernu terjatuh dan meninggal dunia.
Suratman kemudian menelpon polisi. Sementara orang yang melintas mulai berdatangan dan ikut memberi pertolongen kepada Klumpuk.
Kapolsek Sawit AKP Joko Widodo mewakili Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, saat ini jenazah pelaku berada di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali (RSUDPA) Boyolali. “Jenazah di rumah sakit dan kemungkinan meninggal saat terjatuh,” ujarnya.