Bisnis.com, SRAGEN — Terik matahari cukup menyengat saat tengah hari di Waduk Kembangan yang terletak di wilayah perbatasan Kecamatan Karangmalang dan Ngrampal, Sragen, Minggu (30/6).
Debit air waduk itu tinggal sepertiga dari volume. Permukaan waduk yang dangkal terlihat jelas dan mengeras. Warga pun menggembalakan kambingnya di permukaan dangkal waduk yang sudah ditumbuhi rumput.
Sementara di sisa air yang ada dimanfaatkan puluhan warga dari berbagai daerah untuk mencari ikan dengan cara memancing. Mereka seperti tak mengenal teriknya sengatan matahari di musim kemarau itu.
Tetapi beberapa pemancing membawa payung atau potongan batang pohon yang masih ada dedauannya sebagai tempat berteduh di areal permukaan waduk itu.
Bagi sebagian pemancing lainnya memilih berendam di air waduk dengan kedalaman di atas pusar sambil memancing. Saat berendam air waduk itulah mereka tak menghiraukan panasnya sengatan matahari.
Wawan, 34, warga Sragendok, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen, memilih duduk di pinggir genangan air waduk sambil berteduh di bawah payung yang ditancapkan di permukaan waduk yang mengering.
Dua batang alat pancing dengan senarnya yang dijulurkan ke tengah waduk berada di depannya. Beberapa kali ia menarik tongkat pancing itu tetapi belum satu ekor ikan pun didapatkannya. Ia tak putus asa tetapi terus memasang umpan berupa lumut hijau agar bisa menangkap ikan nila hitam di waduk itu.
“Memancing itu melatih kesabaran. Kalau tidak sabar ya sudah dari tadi pulang,” ujarnya saat berbincang dengan JIBI, siang itu.
Sekitar 2-3 meter sebelah utara dari lokasi duduknya Wawan ada Ngadi, 52, warga Sidomulyo RT 045/RW 013, Sragen Wetan, Sragen. Ngadi datang ke waduk itu sejak pukul 09.00 WIB. Tiba-tiba, Ngadi menarik tongkat pancingnya dengan cepat.
“Wah, oleh babon, Pakde! [dapat indukan, Pakde]” celetuk Wawan mengomentasi hasil tangkapan Ngadi.
“Ya, lumayan,” timpal Ngadi. Ikan nila hitam setara dengan tiga jari tangan orang dewasa berhasil ditangkap. Ikan itu dimasukan ke dalam jaring tempat ikan yang disiapkan. Ternyata ada enam ekor ikan yang sudah didapat Ngadi dari pukul 09.00 WIB hingga 12.30 WIB.
“Hasil ikannya untuk digoreng dan jadi lauk makan di rumah. Ya, senang saja. Tapi jarang-jarang ke sini. Saya baru tiga kali mancing di sini,” kata pegawai Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen itu.
Sejak habis Lebaran, Waduk Kembangan sering didatangi pemancing dari berbagai daerah. Mereka tidak sekedar mencari ikan tetapi untuk menyalurkan hobinya.