Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disperindag Jateng Bantah Atur Harga Ayam di Tingkat Peternak

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah hanya berwenang mengatur harga ayam di tingkat pedagang.
Pedagang melayani pembeli ayam potong di pasar pagi Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Sabtu (4/6)./Antara
Pedagang melayani pembeli ayam potong di pasar pagi Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Sabtu (4/6)./Antara

Bisnis.com, SEMARANG — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah secara tegas membantah turut mengatur harga ayam ras di tingkat peternak.

Kepala Disperindag Jateng Arif Sambodo, menuturkan pemerintah hanya berwenang mengatur harga ayam di tingkat pedagang.

"Tidak. Kalau tingkat peternak tidak ada Dinas Perdagangan atur harga. Permendag nomor 26 itu mengatur di tingkat pasar, saya memantau itu. Tapi kalau tingkat peternak kami tidak pantau," kata Arif, Senin (1/6/2019).

Kendati demikian, menurutnya harga ayam ras di tingkat peternak kemungkinan sudah mulai membaik. Pasalnya, di tingkat pedagang, harga ayam mulai naik.

Menurut Arif, membaiknya harga ayam ras tersebut disebabkan karena pasokan yang mulai berkurang. "Harganya kalau dipasar Rp29.200. Pasokan sudah mulai berkurang," tambahnya.

Meski begitu, Arif menduga merosotnya harga ayam ras di Jateng disebabkan karena pasokan yang berlebih. "Mungkin karena stok yang berlebih antara supply and demand, jadi mungkin penyedia menghitung tingkat permintaan tidak tepat," jelasnya.

Seperti diketahui, harga ayam ras di Jawa Tengah sempat mengalami kemerosotan tajam di tingkat peternak. Satu ekor ayam ras hidup dihargai Rp6.000 sampai Rp7.000.

Hal ini mengakibatkan peternak ayam di Jateng menjerit dan melakukan aksi bagi-bagi ayam gratis.

Atas aksi bagi-bagi ayam gratis itu, Arif menyatakan segera berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng. "Iya, saya selalu. Kemarin para peternak (melakukan) pembagian gratis itu tetap dalam koordinasi kita," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper