Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menginformasikan bahwa jumlah desa yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih di wilayah tersebut terus bertambah.
"Menurut laporan terakhir ada 29 desa dari 14 Kecamatan yang mengalami krisis air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Ariono Poerwanto di Purwokerto, Minggu (11/8/2019).
Dia menyebutkan, 29 desa tersebut antara lain Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja, Desa Nusadadi, Desa Karanggendang dan Desa Selandaka, Desa Bogangin, Desa Kuntili dan Desa Kradenan, Kecamatan Sumpiuh.
Selain itu, Desa Kediri, Tamansari dan Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas.
Selain itu, Desa Banjarparakan dan Tipar Kecamatan Rawalo, Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Desa Karangtalun Kidul dan Desa Kalitapen, dan Desa Kaliwangi, Kecamatan Purwojati.
Selain itu, Desa Jatisaba, Desa Panusupan, Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, dan Desa Buniayu, Desa Klangkapan, Kecamatan Tambak.
Selain itu, Desa Sawangan, dan Desa Karangsari, Kecamatan Kebasen, Desa Gancang, Desa Kedungurang dan Desa Gumelar, Kecamatan Gumelar dan Desa Klinting, Kecamatan Somagede. Selain itu, Desa Besuki, Kecamatan Besuki.
Baca Juga
Dia mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah menyalurkan 391 tangki atau setara dengan 1.955.000 liter air. Distribusi air bersih tersebut dilakukan secara berkala ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih.
Sementara itu, dia mengatakan, proses distribusi air bersih sejak awal penanganan hingga saat ini berjalan dengan lancar.
"Belum ada kendala berarti semuanya berjalan dengan lancar dan aman terkendali," katanya.
Sementara itu, dia juga menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Banyumas diketahui pada tahun 2018 lalu ada sejumlah kecamatan yang mengalami kekeringan di Banyumas.
Sejumlah kecamatan tersebut antara lain Sumpiuh, Banyumas, Somagede, Kalibagor, Cilongok, Purwojati, Kebasen, dan Karanglewas.