Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bawaslu Jateng Siap Gelar Pemilu Serentak di 21 Kabupaten/Kota

Pilkada 2020 di Jateng akan diikuti sebanyak 21 kabupaten/kota. Pilkada Jateng 2020 merupakan Pilkada dengan jumlah peserta terbanyak kedua setelah Pilkada Sumatra Utara dengan jumlah 23 Kabupaten/kota.
Warga menggunakan hak suaranya/JIBI-Felix Jody Kinarwan
Warga menggunakan hak suaranya/JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, SEMARANG - Pilkada 2020 di Jateng akan diikuti sebanyak 21 kabupaten/kota. Pilkada Jateng 2020 merupakan Pilkada dengan jumlah peserta terbanyak kedua setelah Pilkada Sumatra Utara dengan jumlah 23 Kabupaten/kota.

Koordinator Divisi Pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng Anik Sholihatun mengatakan, Bawaslu saat ini tengah menyiapkan sejumlah strategi-strategi pengawasan untuk mengawal jalannya Pilkada 2020.

"Pilkada Jateng ini akan menjadi fokus nasional, karena jumlah kabupaten kota yang menggelar Pilkada ini terbanyak kedua setelah Sumut," Anik Selasa (14/8/2019).

Anik mengakui, jika perhelatan Pilkada 2020 di Jateng nantinya akan berjalan keras. Sehingga pihaknya tidak hanya berfokus pada satu dua kabupaten kota yang memiliki potensi kerawanan pelanggaran pemilu paling besar.

"'Secara dinamika, bawaslu percaya di Pilkada ini akan kencang. Namun Bawaslu memperlakukan potensi pelanggaran atau hal-hal yang mengganggu tahapan pilkada itu sama di semua kabupaten kota," tambahnya. 

Sementara itu, Koordinator Divis Humas dan Hubungan Antar-Lembaga Bawaslu Jateng, Rofiuddin menambahkan, jika pengawasan yang dilakukan Bawaslu nantinya akan lebih dahulu daripada penyelenggara pemilu.

"Penyelenggara masih penyusunan tahapan, Bawaslu sudah lakukan pengawasan. Tentunya ini membutuhkan startegi-strategi pengawasan tertentu," ujarnya.

Dia mengatakan, dalam Pilkada 2020 akan ada perubahan jumlah anggota bawaslu tingkat kabupaten kota.

"Dulu anggotanya 3 orang di seluruh kabupaten kota. Jumlah ini tidak cukup ideal. Apalagi beberapa kab/kota DPTnya 1 juta lebih. Ini tentu dari sisi personal tidak ideal. Untuk sekarang karena statusnya permanen, jumlahnya kebanyakan 5 orang. Kecuali beberapa kota yang memang sisi geografi dan DPTnya terbilang kecil, masih 3 anggota," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper