Bisnis.com, YOGYAKARTA — Rencana pembangunan infrastruktur strategis Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kamijoro menapaki babak baru. Proyek SPAM ini segera ditawarkan kepada investor melalui sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Rencananya paling cepat proyek tersebut ditawarkan kepihak investor pada tahun depan. Untuk mewujudkan hal itu, tiga pemerintahan di DIY, mulai Pemda DIY, Pemkab Kulonprogo dan Pemkab Bantul menandatangani Nota Kesepahaman terkait proyek tersebut, Rabu (21/8/2019).
Kesepakatan ketiga Pemerintahan tersebut dilakukan untuk mewujudkan sinergi dalam Penyelenggaraan SPAM Regional Kamijoro. Pemda DIY bersama Pemkab Kulonprogo dan Bantul sepakat untuk melaksanakan percepatan Penyelenggaraan SPAM Regional Kamijoro. Ketiganya juga berkomitmen untuk mensinergikan Penyelenggaraan SPAM Regional Kamijoro.
Begitu juga kesepakatan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas dalam penyediaan pelayanan air minum hingga upaya meningkatkan kualitas pelayanan air minum kepada masyarakat.
“SPAM Kamijoro ini saya harapkan bisa memberikan fasilitas air untuk masyarakat di Kabupaten Bantul, Kulonprogo serta bandara YIA," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (21/8/2019).
Menurut Sultan, tahun 2025 mendatang DIY harus menyediakan suplai air 25.000 hingga 27.000 liter perdetik untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang diperkirakan mencapai 4 juta jiwa. Kebutuhan air bersih, katanya, merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Sultan meyakini, dengan ketersediaan air bersih bagi masyarakat, akan bisa menaikan taraf ekonomi.
"Oleh karena itu koordinasi dan sinkronisasi kebijakan serta sinergitas dalam pengembangan proyek SPAM Kamijoro ini," katanya.
Menurut Sultan, investasi Sumber Daya Air merupakan investasi yang tidak murah. Dia mengimbau pada Pemkab dan Pemkot untuk bisa melakukan pengelolaan air dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya Kamijoro, Sultan juga mendorong pengadaan dan pengelolaan air melalui Bumdes di DIY.
"Enam tahun lalu awalnya hanya ada 4 kelompok pengelola air, saat ini sudah menjadi 983 kelompok masyarakat. Kalau mereka menejemennya bagus dan saluran makin panjang, kelompok ini tidak perlu urunan lagi, kita bantu dengan pinjaman. Kita verifikasi tiap tahun bagaimana perkembangannya,” papar Sultan.
Wakil Bupati Kulonprogo mengaku membutuhkan bendungan Kamijoro ini untuk memeuhi kebutuhan air bersih di kawasan industri Kulonprogo, YIA dan Pelabuhan Tanjung Adikarto. Suplai air bersih juga digunakan untuk pengembangan Kawasan Industri Wates Baru serta kebutuhan masyarakat luas. Pemkab akan lebih menggali potensi air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga Kulonprogo.
"SPAM Kamijoro ini mampu memberikan 500 liter air perdetik. Alokasinya, 300 liter perdetik untuk Kulonprogo, dan 200 liter perdetik untuk Bantul. Ini untuk memenuhi kebutuhan air ke depan. Kalau saat ini masih cukup," kata Tedjo.