Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belajar Sistem Agroekologi, Petani Korea Selatan Kunjungi Bantul

Pemerintah Kabupaten Bantul menerima kunjungan Korean Women Peasant Association ke Serikat Petani Indonesia wilayah Yogyakarta.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kabupaten Bantul menerima kunjungan Korean Women Peasant Association ke Serikat Petani Indonesia wilayah Yogyakarta.

Petani dari Korea Selatan itu tertarik memelajari budaya dan tradisi pertanian di Tanah Air, khususnya pertanian berkonsep agroekologi.

Sumantoro, Ketua DPC Serikat Petani Indonesia Bantul, menyampaikan Serikat Petani Indonesia mencoba menggunakan model agroekologi atau pertanian alami. Di sisi lain, produktivitas tanaman cukup menggembirakan.

“[Model agroekologi] untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang selama ini menggunakan pupuk kimia yang menimbulkan penyakit penyakit kanker. Selain itu, Keunggulan petani di Bantul, kita bisa menanam padi 2 kali dalam setahun dan selebihnya adalah palawija,” tuturnya dalam siaran resmi, Kamis (28/11/2019).

Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, mengatakan pihaknya bersama dengan petani sedang mengembangkan agroekologi dalam bentuk pengembangan pertanian organik. Sebelumnya Bantul sudah mengalami dampak dari pertanian anorganik terhadap kerusakan lingkungan dan ketidak berlangsungan pertanian dalam jangka panjang.

“Beberapa desa di Kabupaten Bantul sudah banyak kelompok kelompok petani agroekologi ini. Sehingga ke depan pemerintah perlu mengembangkan sistem pertanian yang lebih ramah terhadap lingkungan agar produksi yang dihasilkan lebih baik dan lebih higienis,” ujarnya.

Abdul Halim percaya bahwa petani Indonesia dan sudah dunia mengetahui tentang pentingnya mengembangkan pertanian organik. Pasalnya, eksploitasi berlebihan berupa penggunaan pupuk kimia dapat merusak kesuburan lahan.

“Ini adalah tantangan kita bukan hanya di Indonesia maupun di Korea Selatan, tetapi tantangan dunia yang harus melanggengkan atau melanjutkan pertanian dengan lebih baik dan lebih sehat untuk masa depan anak cucu kita,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper