Bisnis.com, SEMARANG—Bupati Brebes Idza Priyanti menegaskan, Kawasan Industri Brebes (KIB) dan Kawasan Peruntukan Industri Brebes (KPIB) tidak akan mencaplok lahan pertanian produktif di Brebes.
Bahkan KIB akan menjadi keberkahan bagi petani Brebes karena seiring dengan itu berbagai fasilitas pertanian akan disediakan, termasuk sarana dan prasarananya.
“Kehadiran KIB tidak mempengaruhi lahan hijau untuk pertanian produktif di Brebes. Justru akan membawa keberkahan bagi petani Brebes,” ujar Idza, dikutip dari siaran resmi, Senin (9/12/2019).
Menurutnya Perda tentang revisi Rencana Tata Ruang Wilayah telah membagi bagaimana posisi lahan hijau untuk pertanian dan lahan kering untuk industri. Potensi lahan kering untuk KIB nantinya akan membantu mendongkrak ekonomi Brebes hingga 7 persen.
Dalam proses KIB, kata Idza, akan dibangun pula sarana dan prasana pertanian seperti bendungan karet di empat tempat yakni di Kali Babakan, Kali Pemali, Kali Kabuyutan, dan Kali Cisanggarung.
Selain itu, dilakukan pula revitalisasi Waduk Penjalin, Waduk Malahayu, dan pembuatan Waduk Bantarkawung.
Idza menyampaikan Anggaran Dinas Pertanian sebesar Rp14 miliar pada 2019.
Dia berharap pada 2020 mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp150 miliar untuk pertanian terpadu dari penanaman hingga packing beras.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Yulia Herawati melaporkan saat ini di Brebes ada 210 orang penyuluh pertanian.
Sementara Data Anggota aktif Perhiptani Brebes ada sekitar 157 orang, yang terdiri dari 74 PNS, 55 orang THL–TBPP, 16 orang swadaya, dan 12 penyuluh pertanian purna.
“Ini artinya, Brebes yang memiliki 17 Kecamatan, 292 Desa dan 5 Kelurahan dengan wilayah yang luas membutuhkan banyak penyuluh. Idealnya, 1 desa 1 penyuluh,” ucapnya.