Bisnis.com, JAKARTA - Kemenparekraf melakukan peninjauan perkembangan terkini destinasi super prioritas Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita menuturkan ada banyak tantangan yang harus diselesaikan oleh pemerintah untuk mempercepat pengembangan destinasi tersebut. Mulai dari penyelesaian status lahan, hingga penyediaan infrstruktur.
“Ada beberapa tantangan dan kita butuh dari beberapa kementerian terkait seperti penyelesaian status HPL 50 hektare pada KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), kerja sama BOB-Perhutani 259 hektare dengan Kementerian BUMN, penyediaan infrastruktur dasar dengan Kementerian PUPR, penerbangan langsung internasional dengan Kemenhub, serta product travel pattern dan standarisasi usaha dan SDM pariwisata dengan Kemenparekraf,” kata Indah dalam siaran pers yang dikutip, Jumat (20/12/2019).
Indah Juanita juga menampilkan masterplan pengembangan Destinasi Prioritas Borobudur berupa villa dan berbagai fasilitas penunjang pariwisata seperti restoran dan lainnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kepala Baparekraf) Wishnutama Kusubandio menuturkan pihaknnya akan membantu BOB untuk bertemu dengan petinggi-petinggi maskapai asing yang juga akan meminta mereka untuk membuka penerbangan ke Yogyakarta International Airport (YIA).
"Pasti kita bantu menyampaikan kepada kementerian terkait. Saya juga akan bertemu dengan petinggi-petinggi maskapai asing yang juga akan meminta mereka untuk membuka penerbangan ke Yogyakarta International Airport (YIA)," tegas Menparekraf Wishnutama.
Dalam kesempatan tersebut, Wishnutama dan wakilnya, Angela Tanoesoedibjo juga melakukan kunjungan ke Desa Wisata Nglinggo di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta untuk bertemu pelaku ekonomi kreatif.
Dia mengatakan pihaknya akan membantu pelaku ekonomi kreatif, seperti produsen batik dan UKM khususnya dalam hal pengemasan produk. "Packaging nanti kami bantu. Karena bukan hanya kualitas, tapi ‘look’ juga harus diperhatikan," katanya.
Menurutnya, terdapat 16 subsektor ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan di suatu desa wisata dan menjadi nilai tambah untuk pengunjung.