Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat pada September 2019, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jawa Tengah yang diukur dengan Gini Ratio tercatat sebesar 0,358.
Angka ini menurun 0,003 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,361.
"Namun apabila dibandingkan dengan Gini Ratio September 2018 Gini Ratio di Jateng naik 0,001 yang sebesar 0,357," ujar Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono, Rabu (15/1/2020).
Dia mengatakan, Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2019 tercatat sebesar 0,379 menurun jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,383, namun meningkat jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2018 yang sebesar 0,377.
"Adapun Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2019 tercatat sebesar 0,315, menurun jika dibanding Gini Ratio Maret 2019 yang sebesar 0,318 namun stagnan jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2018," jelasnya.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah mencapai sebesar 18,61 persen.
Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada September 2019 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.
Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 17,49 persen yang juga tergolong pada kategori ketimpangan rendah.
Untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 20,36 persen yang berani juga tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.