Bisnis.com, BANTUL - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Bantul sampai saat ini belum menentukan sikap politik pada Pilkada 2020. Partai berlambang pohon beringin ini masih menunggu proses penjaringan dan tidak ingin terpengaruh sikap sejumlah partai politik yang sudah memastikan arah dukungan kepada bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul.
Ketua DPD Golkar Bantul Paidi mengatakan peta politik Bantul masih cair dan ada kemungkinan berubah, meski beberapa partai sudah menyatakan sikap. Paidi mengatakan elektabilitas bakal calon petahana, baik Suharsono maupun Abdul Halim Muslih, masih tinggi dibandingkan dengan bakal calon lainnya. Ia juga menilai kedua sosok tersebut juga cukup baik.
Namun keduanya kemungkinan akan maju sendiri-sendiri.
“Golkar belum menentukan sikap. Golkar masih tegak berdiri,” kata Paidi dalam jumpa pers di kantor DPD Golkar Bantul, Senin (27/1/2020).
Golkar juga belum bisa memutuskan wacana membangun poros tengah yang dilontarkan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Paidi mengatakan Golkar patuh pada aturan partai yang mengharuskan penjaringan bakal calon sebelum menentukan arah dukungan.
Penjaringan bakal calon akan dibuka selama tiga hari pada 2-5 Januari mendatang pada pukul 09.00-14.00 WIB di kantor DPD Golkar Bantul. Siapa pun, kata Paidi, berhak mendaftar.
Ketua Tim Penjaringan Heru Sudibyo mengatakan bakal calon yang mendaftar lewat Golkar akan disosialisasikan kepada kader Golkar dari tingkat kabupaten hingga desa. Nama bakal calon juga akan dimintai rekomendasinya di tingkat pengurus provinsi hingga pusat. Heru mengaku sejauh ini sudah ada bakal calon yang akan mendaftar dari kalangan internal Golkar maupun eksternal partai. “Nama-namanya bisa diketahui nanti setelah tanggal 5 Februari,” kata dia.
Heru mengatakan nama bakal calon kemungkinan akan mendapat rekomendasi DPP Golkar pada Maret-April mendatang.
Golkar juga sedang membangun komunikasi dengan sejumlah partai untuk menemukan kecocokan koalisi dalam mengusung paket pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul. Koalisi harus dilakukan karena Golkar hanya punya lima kursi di DPRD Bantul sehingga masih kurang empat kursi untuk mengusung paket bakal calon. Heru Golkar akan ikut mengusung paket bakal calon bersama partai lainnya, dan bukan sekadar pendukung.