Bisnis.com, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meminta badan usaha milik daerah (BUMD) lebih kreatif dalam mencari modal.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, salah satu unit usaha yang sedang didorong untuk lebih kreatif dalam memperoleh pendanaan adalah Bank Jateng.
"Kemarin sudah ada (penyertaan modal). Bank Jateng akan kami minta supaya business development - nya mencari partner," kata Ganjar kepada Bisnis, belum lama ini.
Ganjar menambahkan, bahwa pihaknya telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) No.42/2019 yang merupakan petunjuk pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) No.10/2019 tentang Penyertaan Modal Pemda ke BUMD, BUMN, dan pihak ketiga.
Dalam beleid yang sebenarnya telah diundangkan sejak akhir tahun lalu, Pemprov Jateng memberikan penyertaan modal maksimal senilai Rp1,95 triliun yang prosesnya dilakukan dari tahun 2019 - 2023. Jumlah itu dibagi kepada delapan perusahaan di bawah kendali Pemprov Jateng.
Delapan perusahaan yang dapat penyertaan modal yakni Perusahaan Daerah (Perusda) Citra Mandiri Jateng maksimal senilai Rp30 miliar, Perusda Air Bersih Tirta Utama Provinsi Jateng senilai Rp85 miliar, PT BPD Jateng Rp.994,2 miliar, Perusda BPR Badan Kredit Kecamatan Rp524 miliar.
Kemudian, Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) Badan Kredit Kecamatan paling senilai Rp270,4 miliar, PT Penjaminan Kredit Daerah Jawa Tengah senilai Rp54,5 miliar, PT Kawasan Industri Wijayakusuma senilai Rp29,9 miliar, dan PT Asuransi Bangun Askrida senilai Rp7 miliar.
"Tetapi ini (Bank Jateng) jumlahnya sangat sedikit. Memang butuh komitmen politik yang lebih besar," imbuhnya.
Adapun, jika menilik laporan tahunan Bank Jateng pada 2018 lalu, jumlah kepemilikan saham Pemprov Jateng di Bank Jateng mencapai 53,29%, Pemerintah Kota se Jateng mencapai 9,4%, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di Jateng sebanyak 37,31%.
Dalam catatan Bisnis, tahun 2019 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Tengah ditargetkan menyumbang dividen Rp1 triliun dari inovasi dan kreatifitas usaha. Angka ini naik dibandingkan 2018 yang hanya Rp459 miliar.
Pemprov Jateng saat ini memiliki 10 BUMD, yakni PT Bank Jateng, PT Citra Mandiri Jawa Tengah, BPR BKK, PT Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB), Kawasan Industri Wijaya Kusuma, PT Askrida, PT Pusat Rekreasi Promosi dan Pembangunan (PRPP), PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC), dan PT Jamkrida.