Bisnis.com, SEMARANG - Kapal kargo dari China mulai berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang seiring berangsur normalnya aktivitas di China pascaserangan virus Corona atau Covid - 19.
Kepala Pengawasan dan Pelayanan (KPP) Bea Cukai Tipe Madya Tanjung Emas Anton Martin mengatakan mulai pekan ini di Tanjung Emas trennya akan semakin meningkat terlihat dari hari Jumat - Senin lalu sudah tiba 5 kapal kargo barang dari luar negeri.
Kelima kapal tersebut membawa muatan sebanyak 3.928 kontainer dan 1 kapal kargo di antaranya berasal dari Shanghai, China, membawa 644 kontainer.
"Ini menunjukkan di China sudah mulai pulih dan akan diikuti kedatangan kapal kargo barang lain membawa bahan baku penolong, barang modal dan barang konsumsi," kata Anton kepada Bisnis, Rabu (18/3/2020).
Kendati demikian, Anton tak memungkiri secara umum tren impor-ekspor dari sisi nilai impor atau devisa ekspor dan netto (berat) via pelabuhan tanjung emas turun. Penurunan ini terjadi karena siklus musiman pascaimlek meski jika dibandingkan tahun lalu masih lebih tinggi trennya.
Penurunan paling besar terjadi di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani. Begitu Corona menyebar, baik jumlah penumpang maupun kargo barang menunjukkan tren menurun cukup drastis.
Baca Juga
"Yang dikhawatirkan, ketika China sudah pulih sedangkan kita dan negara lain mulai penanganan dan terkena pandemik Covid-19," jelasnya.
Data KPPBC Tipe Madya Tanjung Emas menunjukkan sampai 15 Maret 2020 nilai impor dari China terjadi kontraksi. Total impor sampai 15 Maret kemarin mencapai Rp767 miliar atau lebih rendah dibandingkan Maret 2019 yang mencapai Rp3,7 triliun.
Sementara total impor (semua negara termasuk China) per pertengahan Maret 2020 mencapai Rp2,9 triliun. Nilai ini juga turun dibandingkan Maret tahun lalu yang mencapai Rp11,08 triliun.
Adapun kapal-kapal yang masuk ke Tanjung Emas umumnya berasal dari Malaysia, China, dan Taiwan.