Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nelayan Bantul Nekad Melaut di Tengah Pandemi Corona dan Gelombang Tinggi

Pandemi Covid-19 dipastikan tidak memengaruhi kegiatan para nelayan di Pantai Depok dan Samas, Bantul. Mereka tetap melaut di tengah ancaman gelombang tinggi dan penurunan harga ikan tangkapan.
Aktivitas nelayan di kawasan Pelabuhan Sadeng di Kecamatan Girisubo, Senin (6/4/2020)./Harian Jogja-David Kurniawan
Aktivitas nelayan di kawasan Pelabuhan Sadeng di Kecamatan Girisubo, Senin (6/4/2020)./Harian Jogja-David Kurniawan

Bisnis.com, BANTUL - Pandemi Covid-19 dipastikan tidak memengaruhi kegiatan para nelayan di Pantai Depok dan Samas, Bantul. Mereka tetap melaut di tengah ancaman gelombang tinggi dan penurunan harga ikan tangkapan.

“Sejauh ini tidak berpengaruh kepada teman-teman. Mereka tetap melaut,” kata salah satu nelayan di Pantai Depok, Henry Triyono, Senin (13/4/2020).

Untuk Senin ini saja, Henry mengungkapkan dari sekitar 70 nelayan yang ada, setidaknya ada 20 nelayan memilih untuk melaut. Mereka tetap mencari ikan, kendati hasil tangkapan yang didapatkan tidak terlalu banyak.

Henry menegaskan, meski ada peringatan dari BMKG dari Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap tertanggal 12 April terkait kemungkinan gelombang tinggi, sejauh ini nelayan tetap melaut seperti biasa. Hal ini dikarenakan, mereka telah memprediksi jika kemungkinan gelombang tinggi baru akan terjadi Kamis (16/4/2020) hingga Jumat (17/4/2020).

“Sedangkan hari ini hingga Rabu [15/4/2020] gelombangnya masih kecil. Mungkin Kamis [16/4/2020] hingga Jumat gelombangnya cukup tinggi. Oleh karena itu teman-teman tetap melaut seperti biasa,” katanya.

Sementara Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Samas, Sigit Budi Santoso mengatakan, adanya pandemi Covid-19 cukup berpengaruh kepada nelayan dan pedagang di sekitar Pantai Samas dan Depok. Selain lebih berhati-hati dalam beraktivitas, para pedagang di kawasan tersebut juga kesulitan mendapatkan pemasukan, karena sepinya pengunjung.

Bagi nelayan, adanya pandemi Covid-19 membuat mereka lebih berhati-hati dan harus dihadapkan kepada penurunan harga ikan hasil tangkapan.

“Harga ikan semuanya mengalami penurunan. Selain itu, Ibu-ibu yang biasa menjual ikan kehilangan pelanggan. Banyak jalan masuk kampung yang ditutup sehingga membuat mereka tidak bisa berjualan keliling,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Jumali
Editor : Sutarno
Sumber : Harianjogja.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper