Bisnis.com, SEMARANG - Barang impor berupa alat pelindung diri (APD) untuk pananganan virus corona atau COVID-19 di Semarang mulai berdatangan sejak beberapa waktu terakhir.
Data Kantor Pengawasan & Pelapanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Tanjung Emas menunjukkan importasi APD COVID-19 mencakup masker, baju hazmat, hand sanitizer, rapid test, dan termometer.
"[Belum signifikan] karena sebagian besar masih berasal baik dari perusahaan maupun perorangan yang ingin membantu untuk digunakan guna kepentingan sosial atau dihibahkan ke pemerintah daerah dalam rangka penanganan COVID-19," kata Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Emas Anton Martin kepada Bisnis, yang dikutip Rabu (15/4/2020).
Anton menambahkan bahwa total keseluruhan impor APD yang masuk ke daerah pabean Tanjung Emas sebanyak 269.205 piece dengan total senilai Rp1,43 miliar.
Jumlah ini terdiri dari impor masker sebanyak 266.271 piece (PCE) senilai Rp1,18 miliar, Rapid Test 5 PCE Rp13,9 juta, 923 termometer senilai Rp219,4 juta, 1.536 hand sanitizer senilai Rp13,4 juta, dan 20 hazmat senilai Rp7,9 juta.
Adapun, dia menambahkan selain mengandalkan impor, kebutuhan APD di Jateng juga ada pabrikan produsen masker dan APD yang sejauh ini sudah memproduksi 16 juta masker dan 200.000 APD (hazmat dan jumpsuit) guna penanganan COVID-19.
"Sebagian besar impor masih di Jakarta. Tetapi kita juga menunggu dan bersiap sedia jika pelabuhan Tanjung Emas dan bandara Ahmad Yani ada mobilisasi pemasukan barang impor dalam volume besar guna penanganan COVID-19," tukasnya.