Bisnis.com, SEMARANG - Sebanyak 122.000 ton raw sugar atau gula mentah dari Thailand & India masuk ke Jawa Tengah selama sebulan terakhir.
Kepala KPP Bea Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas, Anton Martin, mengatakan ratusan ribu gula mentah ini akan diolah menjadi gula siap konsumsi di sejumlah pabrik gula di Jateng & Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Sebagai update bahwa telah tiba kapal MV DD Voyager -01 sejak hari Minggu (26/4/2020) di pelabuhan Tanjung Emas membawa 17.250 ton raw sugar dari India milik Industri Gula Nusantara (IGN)," kata Anton kepada Bisnis, Senin (27/4/2020).
Anton melanjutkan dari 122.000 ton gula mentah ini, sebagian besar masuk ke gudang milik Industri Gula Nusantara sebanyak 57.250 ton, Gendhis Multi Manis 29.750 ton, Madubaru 10.000 ton dan melalui Cilacap 25.000 ton milik Dharmapala Usaha Sukses di Gudang Berikat yang berada dibawah pengawasan KPPBC TMP C Cilacap.
"Ini untuk pemenuhan kebutuhan nasional khususnya wilayah Jateng sekaligus stabilisasi harga di peredaran masyarakat," jelasnya.
Adapun Data Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) per Senin (27/4/2020), rata-rata harga jual di Kota Semarang mencapai Rp17.500/kg. Jumlah ini jauh di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah yakni di kisaran Rp12.500/kg.
Baca Juga
Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Tengah, Basirun, tak mengomentari saat diminta konfirmasi soal harga gula pasir tersebut. Namun, Basirun mengatakan gula pasir untuk operasional dan kebutuhan penjualan ritel masih cukup aman.
"Stok saat ini 505 ton, dan semua sudah teralokasikan untuk memenuhi paket sembako pesanan Pemerintah Daerah (Pemda) dan pihak lain terkait dengan penanganan dampak Covid-19," kata Basirun kepada Bisnis.
Basirun menambahkan jumlah stok gula pasir di Jawa Tengah kemungkinan akan terus meningkat. Apalagi, saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan sisa gula dari Jawa Timur sebanyak 530 ton. Jumlah ini merupakan sisa dari 1.000 ton yang sudah terealisasi sebanyak 470 ton.
Selain itu, Bulog Kanwil Jateng juga sudah mendapatkan tambahan alokasi dari kantor pusat sebanyak 1.040 ton yang berasal dari PT Gendis Multi Manis (GMM). "Perputaran stok akan terus dijaga dan diisi untuk kebutuhan operasional, sehingga tidak sampai ada kekurangan stok," ungkapn