Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2020 sebanyak 18,78 juta orang, bertambah 0,19 juta orang dibanding Februari 2019.
Sejalan dengan itu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sedikit meningkat menjadi sebesar 70,22 persen.
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan, dalam setahun terakhir, secara absolut pengangguran bertambah sekitar 14.000 orang, akan tetapi kenaikan pengangguran lebih rendah dibandingkan kenaikan jumlah penduduk yang bekerja sehingga angka TPT hanya naik sebesar 0,03 persen poin menjadi 4,25 persen pada Februari 2020, dibandingkan dengan Februari 2019.
"TPT tertinggi ditemukan pada kelompok penduduk dengan pendidikan tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu sebesar 7,50 persen," jelas Sentot, Selasa (5/5/2020).
Dia menambahkan untuk penduduk bekerja tercatat sebanyak 17,98 juta orang. "Jika dilihat menurut lapangan pekerjaan utama, lapangan usaha Industri pengolahan dan perdagangan mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja dibanding Februari 2019, masing-masing 0,49 persen poin dan 0,25 persen poin," tuturnya.
Sementara itu, lanjutnya sebanyak 10,52 juta orang (58,49 persen) penduduk bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, pekerja informal berkurang 1,74 persen dibanding Februari 2019.
Baca Juga
"Sebagian besar penduduk yang bekerja, pada Februari 2020 (72,60 persen) termasuk kelompok pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu). Sedangkan pekerja tidak penuh yang terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu mencakup 22,56 persen dan pekerja setengah penganggur meliputi 4,84 persen."