Bisnis.com, BANTUL - Enam tenaga kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul harus menjalani isolasi setelah dinyatakan reaktif rapid diagnosis test (RDT) Covid-19 yang digelar dari Selasa (26/5/2020) hingga Sabtu (6/6/2020). Namun setelah menjalani tes PCR (polymerase chain reaction), empat orang dinyatkan negatif dan dua orang masih menunggu hasil laboratorium.
“Hari ini belum ada tambahan lagi,” kata Kepala Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul, Siti Rahayuningsih, Selasa (2/6/2020).
Menurut Siti, saat ini ada 400 tenaga kesehatan di rumah sakit dan tiap hari 20 orang menjalani tes cepat. Enam tenaga kesehatan reaktif berdasarkan hasil rapid test pertama pada Senin (1/6/2020) lalu.
Oleh manajemen rumah sakit, keenam tenaga kesehatan tersebut langsung dipisahkan dan menjalani swab test sebelum akhirnya diisolasi di rumah karantina khusus selama 14 hari.
“Untuk hasil swab test empat dinyatakan negatif, dua lainnya belum keluar hasilnya,” lanjut Siti.
Siti mengungkapkan rapid test ditujukan untuk memberi rasa nyaman kepada para tenaga kesehatan dan pasien yang dirawat selama pandemi Covid-19. “Tentunya kami ingin semua merasa tenang dan nyaman,” ucap Siti.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso menyatakan tidak tahu menahu mengenai enam tenaga kesehatan di RSUD Panembahan Senopati yang reaktif terhadap RDT.
“Karena kami hanya mengetahui adanya tambahan satu orang seperti yang kemarin saya sampaikan,” katanya.
Tambahan satu pasien yang dimaksud oleh Sri Wahyu adalah pasien dari Kecamatan Banguntapan dan mempunyai riwayat perjalanan sebulan lalu dari Jakarta.
Selain penambahan satu pasien, Sri Wahyu mengunkapkan, ada satu pasien positif Covid-19 di Bantul yang dinyatakan sembuh. Pasien sembuh tersebut adalah laki-laki, usia 59 tahun dan sempat dirawat di RSPAU Harjolukito.
Saat ini, total infeksi Covid-19 di Bantul ada 57 kasus. Sebanyak 42 orang sudah sembuh, dua meninggal dunia, serta 13 lainnya masih diopname.