Bisnis.com, JOGJA - Dinas Perhubungan (Dishub) DIY membahas pembuatan jalur sepeda menyusul tingginya animo bersepeda masyarakat. Kepala Dishub DIY Tavip Agus Rayanto mengatakan pembuatan jalur sepeda masih dibahas.
Di beberapa negara, kata dia, trotoar bisa dijadikan sebagai jalur untuk pesepeda. Namun, kondisi DIY belum tentu cocok menerapkan model pembuatan seperti itu. “Nantu kami bahas aturannya seperti apa. Saya juga buka referensi jalur sepeda di luar negeri untuk mencari model yang cocok diterapkan di DIY,” ucap dia, Rabu (1/7/2020).
Dia berharap dalam pekan ini dia bisa memaparkan hasil rapat ke Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Menurut dia, Kota Jogja menjadi prioritas utama pembuatan jalur bersepeda.
Sementara, Bantul berencana mengaktifkan jalur sepeda, terutama yang mengarah dan mendukung keberadaan objek wisata. Kepala Dishub Bantul Aris Suharyanta mengatakan dahuku sempat ada jalur sepeda di kabupaten ini. Namun, jalur yang berupa garis di wilayah kota Bantul tersebut hilang seiring pembangunan.
“Ada rencana mengaktifkan kembali jalur tersebut. Terapi kami masih menunggu arahan dari provinsi [Pemda DIY],” katanya, Rabu.
Dishub juga berencana membuat jalur sepeda yang mengarah ke objek wisata. Rencana ini didasari banyaknya pegowes yang masuk ke objek wisata meskipun objek wisata belum resmi dibuka. “Jalur ini kami harapkan bisa mendukung pariwisata di Bantul,” ujar Aris.
Dishub akan menggandeng Satlantas Polres Bantul untuk memetakan keamanan jalur sepeda di wilayahnya. “Kami tentu tidak ingin nantinya timbul masalah baru dan membahayakan bagi pengguna jalan,” ungkap Aris.
Kepala Unit Laka Satlantas Polres Bantul Ipda Maryana mengatakan sedikitnya ada lima lokasi rawan kecelakaan bagi pesepeda. Kelimanya Jalan Parangtritis, Jalan Srandakan, Jalan Samas, Janti dan Ring Road depan UMY. Selama tiga bulan terakhir, 29 pesepeda terlibat kecelakaan, lima di antara mereka meninggal dunia.