Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali menggelar Semarang Business Forum (Sembiz) 2020. Acara tersebut merupakan acara tahunan di bidang promosi dan investasi di Kota Semarang.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di tengah pandemi Covid-19, gelaran Sembiz ke-14 ini dilakukan secara virtual pada Rabu (9/9/2020).
Hadir dalam event tersebut menghadirkan narasumber di antaranya Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Director of PwC (Price Waterhouse Coopers) Indonesia Julian Smith, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia.
Meski digelar secara virtual, forum bisnis tahunan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu mampu menarik banyak peserta yang merupakan pelaku usaha dari dalam maupun luar negeri.
Dalam paparannya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan berbagai peluang investasi di Kota Semarang, termasuk pemberian insentif untuk penanaman modal.
"Setidaknya ada dua jenis insentif yang dapat kami berikan, yang pertama keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan PBB untuk kepemilikan aset di Kota Semarang," terang Hendi sapaan akrabnya.
Baca Juga
Selanjutnya, yang kedua, memberikan keringanan pajak daerah hingga 6 bulan sejak usaha mulai beroperasi, untuk jenis usaha hotel, restoran, dan hiburan.
Hendi juga menjelaskan sektor pariwisata menjadi salah satu potensi unggulan di Kota Semarang. Menurutnya, revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang akan menjadi prioritas.
"Meski pandemi Covid-19, sedikit banyak mempengaruhi industri pariwisata, namun Saya optimis jika industri pariwisata dapat terus berkembang dengan berbagai penyesuaian di era kebiasaan baru," ujarnya.
Pihaknya terus berupaya membangun sarana dan prasarana pendukung, di antaranya adalah sarana transportasi di Kota Semarang.
"Untuk itu, ke depan Kami berencana membangun LRT trase pertama sepanjang 6 km. Trase ini akan menghubungkan Kawasan Bandara Ahmad Yani-Madukoro-Pasar Bulu yang kita harapkan akan semakin meningkatkan pelayanan transportasi massal," lanjut Hendi.
Sedangkan untuk kawasan Simpang Lima yang disebutnya sebagai kawasan diamond-nya Kota Semarang, akan dikembangkan dengan konsep underground 4 lantai yakni 2 lantai untuk hotel sedangkan 2 lantai lainnya untuk penyambung jalan Pandanaran-Ahmad Yani serta jalan Pahlawan-Gajahmada.
Dirinya juga memberikan kepastian kepada para pengusaha dan calon investor terkait kemudahan dan kecepatan ijin usaha.
"Silakan berinvestasi di Kota Semarang. Kami berkomitmen akan memberikan kemudahan perizinan," (k28)