Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar Jualan Jersey Batik di UKM Virtual Expo

Dalam rangkaian acara pembukaan UKM Virtual Expo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara langsung menawarkan produk-produk UKM Jateng lewat live-shopping yang diselenggarakan secara online.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memandu acara live-shopping yang digelar secara virtual dalam rangkaian acara pembukaan UKM Virtual Expo, Minggu (25/10/2020).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memandu acara live-shopping yang digelar secara virtual dalam rangkaian acara pembukaan UKM Virtual Expo, Minggu (25/10/2020).

Bisnis.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memandu acara live-shopping yang digelar secara virtual dalam rangkaian acara pembukaan UKM Virtual Expo. Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menawarkan beragam produk yang diproduksi oleh UMKM di Jateng, macam, mulai sabuk, jersey, hingga kopi.

UKM Virtual Expo diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop-UMKM) Provinsi Jawa Tengah. Acara yang berlangsung pada 25 – 27 Oktober ini diselenggarakan secara virtual dan diikuti oleh 101 koperasi dan UMKM dari 28 Kabupaten/Kota se-Jateng.

Sebelum berjualan, Ganjar juga sempat membuka acara ini lewat sambutan yang juga disiarkan secara daring. Dalam sambutannya, Ganjar berharap acara ini dapat meningkatkan daya saing produk-produk UMKM di Jawa Tengah.

“Hari ini, teman-teman yang punya produk apapun bisa nempel ikutan di UKM Virtual Expo dengan harapan jualan Anda bisa laku, produk Anda makin terkenal,” ujarnya, Minggu (25/10/2020).

Ganjar mengakui bahwa pandemi ini tidak hanya berdampak secara kesehatan, tapi juga secara sosial dan ekonomi. Namun demikian, kondisi ini tetap membuka peluang usaha bagi insan kreatif yang mampu membidik ceruk bisnis yang sesuai.

Dalam acara yang sama, Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UMKM Victoria Br. Simanungkalit menyampaikan bahwa pemerintah sangat mengapresiasi penyelenggaraan acara ini.

“Upaya untuk membuka pasar, khususnya untuk usaha mikro, harus dilakukan agar kegiatan ekonomi tetap menggeliat, mengingat kontribusi Jateng terhadap perekonomian nasional sangatlah besar,” jelasnya.

Victoria menilai bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendigitalisasi layanan dan penjualan produk UMKM di Indonesia agar dapat saling terhubung dalam suatu ekosistem yang terintegrasi. Harapannya, selain dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi produk UMKM, sinergi semacam ini juga dapat memperluas pasar produk UMKM. Dengan demikian, produk UMKM yang dibuat di dalam negeri dapat menembus hingga ke pasar mancanegara.

OMSET PAMERAN

Pada hari pertama UKM Virtual Expo ini, Ema Rachmawati Kepala Dinkop-UMKM Jateng mengungkapkan bahwa total penjualan produk UMKM yang dipamerkan sudah mencapai angka Rp1,68 miliar.

“Awalnya, ketika kita melakukan pendaftaran, ada 400 produk yang ditampilkan. Sekarang ketika sudah laku, bertambah jadi 900 lebih produk,” ungkap Ema.

 

Ema menjelaskan bahwa pelaku usaha mikro-kecil merupakan salah satu sasaran utama UKM Virtual Expo. “Kita ingin memulihkan ekonomi UKM, sasarannya teman-teman mikro-kecil yang harus dibantu didampingi, bagaimana mereka masuk ke digital,” jelasnya.

Terkait hal tersebut, Helmi Yahya, bussiness coach sekaligus salah satu pembicara dalam rangkaian acara UKM Virtual Expo, menjelaskan bahwa teknologi digital memang membuka peluang bagi siapa saja.

“Digital membuat semua orang boleh sukses. Covid ini membuat orang harus kreatif, dulu yang meremehkan digital sekarang harus ngerti, kalau enggak ngerti ya harus kolaborasi dengan yang mengerti,” jelasnya.

Helmi juga mengungkapkan bahwa di masa pandemi ini, ada beberapa sektor usaha yang mampu bertahan dan justru semakin diminati. Ia mencontohkan, misalnya saja di masa pandemi ini bisnis ikan hias seperti Cupang sedang banyak diminati. Juga usaha penjualan tanaman hias dan pakaian rumahan.

 “Ada bisnis yang memang turun seperti pariwisata, tapi tidak kurang yang bertahan, tidak kurang yang bertumbuh,” ungkapnya.

Ia juga mengajak anak muda untuk mulai berbisnis, meskipun skalanya masih mikro atau kecil. Helmi berpendapat bahwa segmen kuliner atau makan-minum, frozen food, dan makanan yang berhubungan dengan tren masih merupakan usaha yang mudah untuk dimulai oleh anak muda.

“Asal kita pintar membaca tren, yang penting packaging-nya bagus, dan terhubung dengan digital,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Helmi juga mengajak peserta sekaligus pengunjung UKM Virtual Expo untuk tidak bersikap pesimis dalam menghadapi pandemi. “Saya pikir sekarang ini bukan saatnya kita mengeluh, memang ada yang susah, tetapi ada yang bertahan dan ada yang meningkat, jadi harus jeli melihat peluang,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper