Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Jateng Tumbuh 4,66 Persen

Lapangan usaha transportasi dan pergudangan mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 68,73 persen.
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo mengecek angkutan pengumpan atau feeder Batik Solo Trans saat uji coba jalur di Plesungan, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (30/10/2020)./Antara-Maulana Surya.
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo mengecek angkutan pengumpan atau feeder Batik Solo Trans saat uji coba jalur di Plesungan, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (30/10/2020)./Antara-Maulana Surya.

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Triwulan ke III perekonomian di Provinsi Jawa Tengah meningkat 4,66 persen dibandingkan Triwulan II tahun 2020.

Kepala BPS Provinsi Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 68,73 persen.

"Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) yang meningkat sebesar 23,16 persen," kata Sentot, Kamis (5/11/2020).

Menurutnya, prekonomian Jawa Tengah secara kumulatif sampai dengan Triwulan III-2020 mengalami kontraksi sebesar -2,48 persen (c-to-c).

"Dari sisi produksi, kontraksi terdalam dialami oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar -33,02 persen," tambahnya.

Sementara itu, lanjutnya dari sisi pengeluaran, kinerja ekonomi Jawa Tengah secara kumulatif sampai dengan Triwulan III-2020 hampir semua mengalami kontraksi, dengan kontraksi terdalam tercatat pada komponen impor barang dan jasa sebesar -14,65 persen.

Dia menambahkan, lapangan usaha industri pengolahan mendominasi struktur ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan III-2020 dengan kontribusi sebesar 33,72 persen, dan pada dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 60,29 persen.

"Perekonomian Jawa Tengah pada Triwulan III-2020 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp344.289,16 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp244.672,63 miliar," jelasnya.

Lebih lanjut Sentot menjelaskan, ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan III-2020 masih mengalami kontraksi sebesar -3,93 persen (y-on-y), akan tetapi lebih baik dari kondisi pada Triwulan II-2020 yang terkontraksi sebesar -5,92 persen.

"Dari sisi produksi, kontraksi terdalam dialami oleh lapangan usaha transportasi dan Pergudangan sebesar -37,68 persen. Dari sisi pengeluaran, yang mengalami kontraksi terdalam sehingga tumbuh negatif adalah komponen ekspor barang dan jasa sebesar -20,31 persen," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper