Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Kreatif Berharap Sokongan Lebih dari Pemerintah Daerah

PPKM membatasi ruang gerak pelaku industri kreatif. Pertunjukan virtual bisa menjadi solusi. Namun, proses digitalisasi ini masih perlu dukungan Pemerintah Daerah.
Perajin memproduksi kerajinan mainan dari bambu di desa Jetis, Krajan, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (6/1/2021). Kerajinan mainan tersebut dijual di wilayah Soloraya hingga Semarang dengan harga Rp10 ribu hingga Rp50.000./Antara-Mohammad Ayudha.
Perajin memproduksi kerajinan mainan dari bambu di desa Jetis, Krajan, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (6/1/2021). Kerajinan mainan tersebut dijual di wilayah Soloraya hingga Semarang dengan harga Rp10 ribu hingga Rp50.000./Antara-Mohammad Ayudha.

Bisnis.com, SEMARANG – Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mewajibkan pelaku industri Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) untuk memutar akal. Pelaku industri kreatif mesti berinovasi.

Ahmad ‘Adin’ Khairudin, Ketua Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah, mengungkapkan pemanfaatan kanal digital menjadi salah satu opsi yang bisa dilakukan. “Inovasi di [layanan] streaming sama marketplace itu paling mungkin saat ini bagi kerja-kerja [industri kreatif] yang memang dari dulu di rumah,” ungkapnya, Rabu (13/1/2021).

Beberapa sektor usaha kreatif seperti desain atau web developer menurutnya paling memungkinkan untuk memanfaatkan kanal digital tersebut.

Pengelola galeri kesenian juga bisa memanfaatkan inovasi teknologi berupa pameran digital untuk memamerkan karya koleksinya. Sebagaimana yang dilakukan Adin dan rekan-rekannya di Kolektif Hysteria dalam pameran “Udan Salah Mongso”. Pameran virtual yang berlangsung pada Desember lalu ini dilaksanakan secara daring dan luring. Bekerjasama dengan Galeri Nasional, pameran ini memberikan pengalaman menikmati karya seni yang aman dan nyaman di masa pandemi.

Meskipun demikian, Ia mengakui bahwa pelaksanaan pameran virtual seperti ini juga masih memiliki tantangan. “Kalau di daerah memang masih susah untuk monetize-nya jadi peran Pemerintah Daerah cukup signifikan. Termasuk potensi [untuk memberikan] support dari CSR, misalnya,” jelas Adin.

Pada tahun 2021, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah akan memfasilitasi pelaku industri kreatif untuk dapat beralih ke platform digital. Adin mengungkapkan bahwa program tersebut masih dibahas. “Arahnya online, nanti akan dikelola oleh Pemerintah Daerah untuk semua sub-sektor, produk atau jasa,” jelasnya.

Program serupa pernah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah. Melalui acara bertajuk UKM Virtual Expo, pelaku UMKM di Jawa Tengah berkesempatan untuk memamerkan produknya ke pasar domestik dan mancanegara. Adin berharap marketplace bagi produk industri kreatif dapat direalisasikan pada tahun ini. “Semoga gak ada refocusing [anggaran] lagi sih,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper