Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luncuran Awan Panas Merapi Semakin Jauh, Begini Implikasinya

Ancaman potensi maupun daerah bahaya Gunung Merapi mengalami perubahan.
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (18/1/2021). /Antara-Andreas Fitri Atmoko.
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (18/1/2021). /Antara-Andreas Fitri Atmoko.

Bisnis.com, SLEMAN - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan tinggi kolom erupsi 500 meter di atas puncak pada Selasa (19/1/2021) pukul 02.27 WIB dinihari. Luncuran awan panas guguran sendiri mengarah ke arah barat daya dengan jarak luncur sekitar 1.800 meter atau 1,8 kilometer.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Hanik Humaida mengatakan jika awan panas guguran tercacat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 209 detik.

"Jarak luncur [awan panas guguran] 1.800 meter ke arah Barat daya [Kali Krasak – Boyong] Teramati tinggi kolom 500 meter di atas puncak. Angin bertiup ke timur," ujar Hanik Humaida pada Selasa (19/1/2021).

Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi yang dikeluarkan oleh BPPTKG per Selasa (19/1/2021) periode pengamatan pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB, Gunung Merapi juga sempat mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 30 kali dengan jarak luncur 300-900 meter ke barat daya.

Aktivitas kegempaan guguran tercatat dalam periode tersebut sebanyak 31 kali dengan amplitudo kisaran 4 sampai 46 mm dan durasi 24 sampai 103 detik. Sedangkan, untuk aktivitas gempa hybrid atau fase banyak sebanyak dua kali dengan amplitudo tiga sampai lima mm dan durasi 7,2 sampai 7,4 detik.

Maka dari itu, BPPTKG merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar menindaklanjuti perubahan potensi ancaman erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini dalam upaya mitigasi bencana.

Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Selanjutnya, pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkas Hanik.

Balai Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebelumnya menyatakan jika ancaman potensi maupun daerah bahaya Gunung Merapi mengalami perubahan. Berdasarkan catatan dari BPPTKG, potensi dan bahaya Gunung Merapi berada di sepanjang alur kali di sisi barat daya yang berhulu di Gunung Merapi.

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan jika perubahan potensi ancaman maupun daerah bahaya Gunung Merapi membuat BPPTKG memperbaharui rekomendasi bahaya Gunung Merapi. Hal tersebut mengindikasikan masyarakat yang berada di luar potensi ancaman maupun daerah bahaya Gunung Merapi diperbolehkan untuk pulang.

Walaupun, Agus menegaskan jika masyarakat yang berada diluar wilayah bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG tidak lalai. Artinya, masyarakat juga dimintanya untuk selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

"Secara implisit rekomendasi bahaya di kesimpulan mengandung konsekuensi bahwa masyarakat yang tinggal di luar daerah bahaya yang kami sebutkan tadi bisa kembali di rumah," ujar Agus saat siaran informasi BPPTKG yang dilakukan secara daring melalui zoom beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Harian Jogja
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper