Bisnis.com, BOYOLALI – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) asal Boyolali, PT. Aneka Karya, menambah satu unit usaha baru di kawasan Ruko Jalan Kates, Selasa (16/3/2021) lalu. Unit usaha bernama B-Mart tersebut diresmikan oleh Bupati Boyolali, M. Said Hidayat.
Dalam sambutannya, Said berharap agar unit usaha pelat merah tersebut mampu menangkap peluang dan kondisi pasar di masa pandemi. Dengan inovasi layanan pesan antar, Said berharap B-Mart mampu berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Kabupaten Boyolali.
“Saya kira ini merupakan inovasi [dengan] menyesuaikan perkembangan situasi zaman saat ini. Semoga dapat berkembang dan sekali lagi dapat memberikan manfaat baik, manfaat yang positif bagi masyarakat Kabupaten Boyolali,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.
Bupati Boyolali juga berharap agar BUMD tersebut dapat terus mengembangkan sayapnya, sehingga nantinya dapat menjangkau seluruh masyarakat Boyolali.
“B-Mart seperti ini semoga nanti dapat dikembangkan untuk melayani masyarkaat lebih luas di Kabupaten Boyolali ini. Karena Boyolali mempunyai 22 kecamatan, jadi kita dorong minimal separuhnya dulu, atau seperempatnya dulu juga tidak apa-apa. Tetapi perlahan-lahan ini harus menjadi orientasi pengembangan ke depan,” ungkapnya.
Suyadi, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boyolali, mengapresiasi pembukaan unit usaha baru tersebut. Menurutnya, melalui produk yang dijual dengan harga yang bersahabat, B-Mart berpotensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Boyolali.
Baca Juga
“Semoga dengan berdirinya B-Mart ini Pendapatan Asli Daerah bertambah sehingga pembangunan Boyolali akan semakin maju,” harapnya.
Peningkatan PAD memang tengah dibutuhkan Boyolali. Pasalnya, di tengah kondisi pandemi, PAD di wilayah ini sejak tahun 2017 terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Boyolali, PAD Kabupaten Boyolali pada tahun 2017 mencapai Rp388 miliar. Jumlah tersebut terus menurun hingga tahun 2019. Pada tahun 2018, misalnya, PAD berada di angka Rp342 miliar. Sementara pada tahun 2019, jumlahnya semakin menyusut hingga Rp331 miliar.
Berdasarkan sumbernya, pajak daerah menjadi salah satu sumber dana yang cukup berkontribusi pada PAD Kabupaten Boyolali. Pada tahun 2019, penerimaan dari pajak daerah mencapai Rp115 milyar. Sementara penerimaan retribusi daerah dan hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan masing-masing hanya menghasilkan Rp16 miliar dan Rp11 miliar. Sementara itu, usaha lainnya yang dihitung sebagai PAD yang sah berhasil menambah Rp188 miliar ke PAD Kabupaten Boyolali pada tahun 2019.