Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelola Desa Wisata Masih Rasakan Dampak Pandemi Covid-19

Ada 641 desa wisata yang beroperasi di Jawa Tengah pada 2021. Di Kabupaten Semarang jumlahnya mencapai 51 desa wisata.
Pintu masuk Wisata Gumuk Reco, Desa Wisata Sepakung, Banyubiru, Semarang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan
Pintu masuk Wisata Gumuk Reco, Desa Wisata Sepakung, Banyubiru, Semarang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, SEMARANG – Pengelola desa wisata di Jawa Tengah mencatat pemulihan jumlah kunjungan wisatawan.

Ahmad Nuri, Kepala Desa Sepakung, Banyubiru, Semarang, mengungkapkan jumlah wisatawan Desa Wisata Sepakung kini mulai beranjak pulih.

“[Pandemi] berpengaruh banget, parah. [Penurunan jumlah kunjungan wisatawan] bisa 70-80 persen. [Sekarang] sudah mulai merangkak normal lagi,” jelasnya soal dampak pandemi ketika dihubungi Bisnis, Senin (22/3/2021).

Ahmad mengungkapkan sejak tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Sepakung terus mengalami penurunan. “Mei, Juni, Juli, sampai akhir tahun. Lebaran kemarin tutup total,” jelasnya.

Berbagai rencana pengembangan desa wisata juga mesti tertunda akibat Covid-19.

“Rencananya mungkin akhir tahun ini [ada penambahan wahana dan fasilitas wisata]. Tetapi masih melihat kondisi, semoga Covid-19 segera berakhir,” harapnya.

Berdasarkan data Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, ada 641 desa wisata yang beroperasi di Jawa Tengah pada tahun 2021. Di Kabupaten Semarang sendiri, jumlahnya mencapai 51 desa wisata.

Kabupaten Magelang menjadi wilayah dengan jumlah desa wisata terbanyak. Tercatat, ada 52 desa wisata yang beroperasi di daerah ini, 20 di antaranya berlokasi di Kecamatan Borobudur.

Desa Wisata Sepakung berlokasi di Kecamatan Banyubiru, Semarang.

Selain Sepakung, ada 2 desa wisata lain yang berlokasi di Kecamatan ini. Desa wisata tersebut antara lain Desa Gedong dan Desa Kebondowo.

Bupati Semarang telah meresmikan 3 desa wisata tersebut sejak 2002.

Tahun ini, kinerja sektor pariwisata di Jawa Tengah masih lesu akibat pandemi. Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah bahkan telah memutuskan untuk tidak mematok target jumlah kunjungan wisatawan.

“Kami (Disporapar Provinsi Jawa Tengah), selaku yang mengampu kebijakan, mengambil langkah untuk tidak memasang target (jumlah kunjungan wisatawan). Tetapi [Disporapar Provinsi Jawa Tengah memilih untuk] meningkatkan kesadaran sekaligus pelayanan dalam penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata, sambil melihat perkembangan yang ada,” jelas Sinoeng Noegroho Rachmadi, Kepala Disporapar Provinsi Jawa Tengah, Februari lalu.

Selama pandemi Covid-19, pengelola destinasi wisata di Jawa Tengah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan serta membatasi jumlah kunjungan wisatawan. Pengelola juga diminta membatasi jam operasional destinasi wisata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper