Bisnis.com, SEMARANG – Tahun 1993, Philip Wong memulai bisnis kulinernya dengan memasarkan jajanan puding mini. Dengan toko sederhana yang ia namai Wong Artistic Cake, usahanya tersebut makin berkembang dan dikenal masyarakat Kota Semarang.
Tiga tahun berikutnya, Wong, mulai dikenal sebagai pelopor icing cake di Kota Semarang. Kesempatan tersebut dimanfaatkannya untuk memulai bisnis katering. Hingga tahun 2010, usaha kulinernya kini dikenal dengan nama Wong Art Bakery & Cafe. Menunya makin beragam, mulai dari cake, aneka makanan dan minuman, serta menu andalan berupa soto bandeng.
Setelah malang melintang di bisnis kuliner, Wong akhirnya menemukan satu kesimpulan penting dalam menjalankan usahanya. “Jangan cuma ikut-ikutan sesuatu yang viral,karena sesuatu yang viral itu umurnya tidak panjang. Sifatnya temporer, cuma sebentar,” jelasnya, Kamis (15/4/2021).
Kesimpulan tersebut dibuktikan dengan konsistensinya dalam menjual cake dan olahan roti dan kue lainnya. “Nanti mereka [pelanggan] akan dewasa dan mereka akan tetap pesan roti ulang tahun [karena sudah berlangganan] dari anak-anak,” jelas Wong.
Wong menyadari betul bahwa sebuah usaha mesti terus mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, setelah 28 tahun berbisnis di bidang kuliner, kini Wong memasrahkan usahanya tersebut ke anak perempuannya.
“Ide zaman saya 28 tahun yang lalu berbeda dengan ide anak-anak sekarang, jadi kalau saya mempertahankan ide-ide lama saja, tentu saja kita akan ketinggalan zaman,” ujarnya. Kini, Wong Art Bakery & Cafe diambil alih oleh Trifosa Arin Suzanti, putrinya.
Arin berperan sebagai General Manager. Sadar akan sejarah panjang usaha keluarganya, Arin berusaha untuk tetap menjaga kualitas rasa dan pelayanan di Wong Art Bakery & Cafe. “Kita jaga kualitas, terus berinovasi, itu otomatis baik pelanggan lama ataupun pelanggan baru akan kembali. Pelayanan juga kita harus lebih responsif,” jelasnya.
Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan Arin adalah dengan bermitra bersama Shopee Pay. Kemitraan tersebut dinilai penting, terlebih di masa pandemi dimana transaksi cashless banyak dibutuhkan masyarakat.
“Untuk transaksi, dari ramadan sampai Lebaran yang pasti [pelanggan lebih banyak merasakan] kemudahan. Kemudahan menggunakan barcode dari Shopee, terus cashback yang 30 persen yang dikasih itu,” jelas Arin.
Dari promo cashback tersebut, Arin mengungkapkan bahwa transaksi pembelian bisa melonjak drastis. “Kalau lagi promo cashback pasti banyak yang pakai, awal bulan itu orang banyak pakai Shopee Pay,” tambahnya.