Bisnis.com, SEMARANG - Aksi peringatan hari buruh Sabtu (1/5/2021) di Kota Semarang berlangsung ricuh.
Kericuhan pecah setelah puluhan mahasiswa dan buruh yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) menggelar aksi demontrasi di jalan Pantura Jerakah, Kota Semarang.
Dari pantauan lapangan, buruh dan mahasiswa dari beberapa kampus di Kota Semarang aksi dengan melakukan Long March dari depan Kampus 3 UIN Walisongo menuju jalan Pantura Jerakah.
Saat sampai di pertigaan Pantura, kericuhan tidak bisa terelakkan karena masa aksi menerobos jalan Pantura. Masa aksi dan aparat keamanan terlibat adu fisik dan menyebabkan kemacetan panjang.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Arif Afrullah mengatakan, menyayangkan tindakan represif yang dilakukan oleh aparat keamanan. Ia mengaku ada dua mahasiswa yang sempat dibawa oleh petugas.
"Tadi saya dan teman saya dari UIN sempat dicekik dan dipukul ketika sedang ricuh. Habis itu saya digelandang ke Kantor Polsek Tugu Semarang. Padahal saya sebagai Korlap ingin melerai kericuhan tersebut supaya aksi berjalan kondusif," ujarnya.
Baca Juga
Namun, aksi tersebut berlangsung kondusif kembali setelah adanya negosiasi untuk menggelar aksi di pinggir jalan Pantura dan tidak mengganggu lalu lintas perjalanan.
Sementara itu, Kabag Ops Polrestabes Semarang, AKBP A Recky R mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk miskomunikasi antara aparat dengan Korlap aksi. Menurutnya, dari awal perundingan aksi akan berlangsung di simpang tugu Jerakah. Namun, masa aksi menerobos jalan Pantura.
"Tadi ada miskomunikasi, dari kita sudah menyiapkan lokasi di dekat kampus 1 UIN Walisongo dan simpang 3 Jerakah, Namun, teman-teman mahasiswa meminta di tengah. Tentunya, ketika di tengah akan mengganggu arus lalu lintas akhirnya mereka kita dorong sedikit ke sebelah pinggir biar tidak menggangu," ucapnya setelah mengamankan aksi tersebut.
Ia menegaskan, secara keseluruhan aksi tersebut berlangsung tertib. Hanya saja miskomunikasi tersebut yang mengakibatkan kondisi tidak kondusif. Untuk pengamanan, pihaknya mengerahkan 380 personel. Sedangkan masa aksi sebanyak 150 yang terdiri dari elemen mahasiswa dan buruh. (k28)