Bisnis.com, YOGYAKARTA – Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyapa warganya di tengah momen Idulfitri melalui sebuah video singkat.
“Di saat hari kesucian tiba, secara tradisi selalu diwarnai ritual mudik. Tetapi dalam situasi saat ini sebagai warga negara yang baik kita harus menaati pembatasan dan larangan agar tidak terjadi tsunami pandemi,” jelasnya dalam video yang diunggah pada Rabu (12/5/2021).
Ajakan tersebut disampaikan seiring larangan mudik yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Pada awal pelaksanaan larangan tersebut, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta mencatat ada 2.604 kendaraan yang telah diminta untuk putar balik. Data tersebut berasal dari 2 pos penyekatan yang berlokasi di Tempel dan Prambanan.
Ngarsa Dalem berharap masyarakat dapat memahami maksud baik dari larangan tersebut. “Di tengah keterbatasan jarak-ruang itulah yang harus kita patuhi bersama dalam upaya turut mengerem laju penularan Covid-19 beserta berbagai jenis mutasi gen barunya,” jelasnya.
Dalam videonya, Ngarsa Dalem juga mengajak warganya untuk tabah dalam menghadapi berbagai ujian, termasuk pandemi Covid-19.
“Dalam kondisi apapun, senang maupun susah, lapang atau sempit kita wajib berusaha menjadi orang yang bertaqwa, walaupun dalam kondisi karantina yang telah berjalan lebih dari setahun ini marilah kita terus meningkatkan ketaqwaan dan kesabaran” ungkapnya.
Baca Juga
Kedua hal tersebut, menurut Sri Sultan, adalah modal utama yang perlu disiapkan untuk menghadapi kondisi pandemi Covid-19. Dalam videonya, Sri Sultan mencontohkan beberapa kisah yang tertuang dalam kitab suci, dimana para Nabi dikisahkan mesti menjalani proses ‘karantina’.
“Seperti misalnya Nabi Yunus, dikarantina di perus ikan paus akhirnya mendapati umatnya bertaubat,” jelasnya.
Sri Sultan mengajak masyarakatnya untuk merefleksikan kisah-kisah tersebut di tengah kondisi pandemi seperti sekarang. “Kita harus bersabar dan selalu memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah Swt. Semoga kita mendapat ampunan dan kemuliaan dari Allah setelah pandemi Covid-19 ini,” tambahnya.
Terakhir, Sri Sultan juga mengajak warganya untuk meneladai ajaran Sultan Agung yang berbunyi ‘mangasah mingising budi, memasuh malaning bumi’. “Mengasah kepekaan rasa, membasuh kekotoran dunia, ikhlas berserah diri ke haribaan-Nya. Seraya mempererat tali persaudaraan antar anak bangsa. Sesuai filosofi Jawa, ‘hamemayu hayuning bawono’,” jelasnya.