Bisnis.com, WONOGIRI – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) pada Minggu (6/6/2021), mencatat ada enam pantai di Kabupaten Wonogiri yang berpotensi terdampak jika tsunami terjadi.
Keenam pantai tersebut berada di wilayah Kecamatan Paranggupito yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan wilayah Pacitan, Jawa Timur. Enam pantai tersebut adalah: Nampu, Waru, Kalimirah, Sembukan, Klotok, dan Dadapan.
Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat terhadap potensi tsunami hingga 29 meter yang dipicu gempa bumi di wilayah pantai selatan Jawa Timur (Jatim).
Jika tsunami itu terjadi, maka wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang berbatasan langsung dengan pantai selatan bakal ikut terdampak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan warga Wonogiri, khususnya di daerah pesisir selatan, perlu meningkatkan kewaspadaan seiring adanya peringatan potensi gempa dan tsunami dari BMKG di selatan pantai Jatim.
"Berdampak signifikan atau tidaknya tergantung titik pusat gempa itu. Kalau titik gempa berada di perbatasan wilayah bisa fatal. Maka kesiapsiagaan warga harus ditingkatkan," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (5/6/2021).
Selain mengingatkan potensi tsunami pantai selatan Jawa Timur dan dampaknya di Wonogiri, pada Kamis (3/6/2021), tim dari Stasiun BMKG Semarang berkunjung ke Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri.
Mereka memberikan peta rawan tsunami level kecamatan yang dibuat BMKG. Peta itu menjelaskan risiko ketinggian air, arah tsunami, dan lain sebagainya.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan Cahyadi dkk pada 2017 dalam Buletin Geografi Lingkungan bertajuk Tipologi Pesisir Kawasan Karst Kabupaten Wonogiri, menyebut bahwa satu-satunya kecamatan di Wonogiri yang berlokasi di pesisir adalah Paranggupito.
Wilayah lepas pantai Wonogiri termasuk pada zona seismic gap yang memungkinkan terjadinya gempa yang sangat besar, sehingga kemungkinan terjadinya tsunami.
Apalagi, berdasarkan peta zona kerentanan gerakan tanah Kabupaten Wonogiri, wilayah di Kecamatan Paranggupito masuk kategori zona kerentanan gerakan tanah rendah dan menengah.
Hal ini setidaknya memberi gambaran kerusakan besar yang akan terjadi jika wilayah Wonogiri disapu tsunami besar setinggi 29 meter.
Tsunami adalah adalah gelombang besar air yang disebabkan aktivitas di dasar laut. Tsunami biasanya didahului dengan gempa bumi yang berkekuatan besar dan terjadi secara mendadak.
Jarak antara bibir dengan permukiman penduduk di sekitar Pantai Nampu Wonogiri sekitar 500-600 meter. Kondisi itu diwaspadai meskipun permukiman penduduk terlindung oleh tebing-tebing pantai yang tinggi.
Berdasarkan sejumlah hasil penelitian mengungkapkan, bahwa akses menuju kawasan pesisir pantai di Paranggupito, Wonogiri, cukup sulit diakses.
Jalanan di wilayah tersebut cenderung sempit dengan kondisi kurang baik serta memiliki tikungan tajam dan tanjakan.
Bahkan beberapa wilayah pesisir di Wonogiri tidak bisa diakses dengan kendaraan bermotor. Hal ini karena beberapa tempat hanya dapat diakses dengan melalui jalan setapak saja.
Mengingat prediksi bahaya tersebut, warga di kawasan pesisir Wonogiri diminta untuk mewaspadai potensi tsunami dan gempa bumi.
Jika bencana tsunami itu terjadi, maka dampak yang ditimbulkan akibat tsunami Wonogiri kemungkinan serupa dengan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004.