Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aston Inn Pandanaran Hadirkan Olahan Babat Khas Semarang

Di tangan Executive Chef Aston Inn Pandanaran Ganjar Tri Saputra, babat diolah menjadi dua sajian istimewa yakni nasi goreng babat gongso dan serundeng babat. 
Hotel Aston Inn Pandanaran menghadirkan dua hidangan berbahan dasar babat, yakni serundeng babat dan nasi goreng babat gongso. /Foto: Istimewa
Hotel Aston Inn Pandanaran menghadirkan dua hidangan berbahan dasar babat, yakni serundeng babat dan nasi goreng babat gongso. /Foto: Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG — Babat, bahan jeroan yang biasa diolah sebagai bahan dasar makanan khas Semarang seperti nasi goreng babat dan babat gongso, kini hadir dengan kemasan spesial di Hotel Aston Inn Pandanaran Semarang.

Di tangan Executive Chef Aston Inn Pandanaran Ganjar Tri Saputra, babat diolah menjadi dua sajian istimewa yakni nasi goreng babat gongso dan serundeng babat. 

Chef Ganjar mengatakan bahwa proses pengolahan babat harus dilakukan secara seksama untuk menghasilkan citarasa yang pas. Jika tidak diolah dengan tepat, akan berpengaruh kepada tekstur yang alot dan meninggalkan aroma kurang sedap. 

“Dalam proses pengolahannya, babat dipilih kemudian dibersihkan dan direbus dengan rempah-rempah selama 4 jam dengan 3 kali penggantian air. Setelah itu barulah babat siap diolah,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (16/9/2021). 

Serundeng babat dari Aston Inn Pandanaran Semarang diolah dari babat yang dipadukan dengan serundeng yang terbuat dari parutan kelapa yang digoreng hingga kuning kecokelatan setelah dicampur bumbu seperti bawang bombai, cabai, bawang putih, bawang merah, ketumbar, kunyit, gula, asam jawa, daun salam, daun jeruk dan lengkuas. 

Sementara itu, nasi goreng babat gongso diolah dari babat gongso yang kemudian diolah kembali menjadi nasi goreng babat. Babat gongso juga ditambahkan di atas nasi goreng. 

Chef Ganjar menambahkan, upayanya menghadirkan hidangan nasi goreng babat gongso dan serundeng babat merupakan bagian dari strategi untuk berinovasi di tengah pandemi Covid-19, sekaligus mengangkat kembali makanan daerah yang memiliki cita rasa khas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler