Bisnis.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan jajarannya akan membahas pengembangan proyek jalur khusus Bus Rapid Transit (BRT) atau BRT Dedicated Lines dengan Menteri Perhubungan Budi Karya.
"Jadi hari ini juga kami akan melakukan meeting melalui zoom dengan Menhub terkait BRT Dedicated Line," ungkap Hevearita yang akrab disapa Ita pada Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang Tingkat 1, Senin (13/5/2024).
Ita menyampaikan bahwa nantinya jalur khusus BRT Dedicated Lines ini akan menghubungkan antara daerah pedalaman (hinterland) Kota Semarang dengan daerah-daerah penyangga di sekitar Kota Semarang.
"Di mana BRT ini akan menghubungkan hinterland antara Kota Semarang dengan daerah penyangga yaitu dengan Kendal, Mranggen, Ungaran, maupun Demak," lanjut Ita.
Ita juga menyebut, bahwa sudah ada lembaga dari Jerman yang tertarik untuk memberikan suntikan dana dalam pengembangan proyek BRT ini.
"Jadi hari ini rapat dipimpin oleh Pak Menhub langsung. Akan membahas terkait dengan komitmen dari negara Jerman membantu pembiayaan BRT Dedicated Lines," tambahnya.
Baca Juga
Apabila dilakukan sesuai rencana, pembangunan BRT Dedicated Lines ini akan dimulai pada tahun 2025 dan akan dijadikan sebagai salah satu program yang diajukan di APBD Kota Semarang tahun 2025.
Dari situ, Ita berharap proyek ini bisa menjadi salah satu solusi pengurai kemacetan di Kota Semarang pada kemudian hari. "Tentunya ini juga menjadi salah satu prioritas untuk sistem transformasi di Kota Semarang akan mengurangi kemacetan di pagi hari maupun sore hari, di mana ada banyak pekerja yang pulang maupun berangjat kerja," pungkasnya.
Sebagai informasi, wacana pembangunan jalur khusus untuk BRT tersebut sudah mengemuka sejak tahun 2023 silam. Studi kelayakan proyek BRT Dedicated Line telah dilakukan pada November 2023. Adapun untuk penyusunan dokumen lingkungan dan Analalin dilakukan pada Oktober 2023-Februari 2024 silam.
Tak hanya menyiapkan jalur khusus BRT, Pemerintah Kota Semarang juga telah menyiapkan rencana pengembangan moda transportasi umum berbasis kendaran listrik. Namun demikian, hingga saat ini, rencana pemanfaatan bus listrik sebagai moda transportasi publik di Kota Semarang itu masih dalam tahap rencana. [Vatrischa Putri Nur Sutrisno]