Bisnis.com, SOLO - Puluhan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di Boulevard Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (30/9/2021).
Aksi yang dilakukan mahasiswa itu untuk mengingatkan pemerintah terkait peristiwa September Hitam yang hingga kini belum terselesaikan.
Sejumlah peristiwa yang menjadi sorotan mahasiswa itu di antaranya terkait tragedi Salim Kancil, pembantaian 1965-1966, Tanjung Priok 1984, dan tragedi Semanggi II 1999 yang juga terjadi pada bulan September.
Selain itu, pembunuhan aktivis HAM Munir pada 2004 hingga kebrutalan aparat dalam aksi Reformasi Dikorupsi pada 2019 juga terjadi pada bulan itu.
Terbaru, sebanyak 57 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berdedikasi resmi dipecat dari KPK melalui mekanisme Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) juga tidak luput dari keprihatinan mahasiswa.
Baca Juga
“Ketika mereka dipecat karena dituduh radikal, Polri kini justru menawari mereka sebagai ASN. Ini kan lucu,” ujar Alwan yang juga mahasiswa FKIP UNS dilansir dari Solopos.
Peserta aksi lain, M Nurul, mengatakan aksi mahasiswa UNS Solo itu merupakan gerakan spontan menyikapi banyak kasus HAM yang belum diselesaikan hingga saat ini.
Mahasiswa, imbuhnya, memakai momen bulan September sebagai pengingat bagi pemerintah agar segera menghadirkan keadilan bagi masyarakat dan korban pelanggaran HAM.
“Kami berterima kasih pada Pak Jokowi [Presiden RI] yang berjanji untuk menuntaskan masalah itu. Harapannya korban benar-benar bisa mendapatkan keadilan,” ujar Nurul.