Bisnis.com, SOLO – Mobil Satuan Tugas (Satgas) Bencana milik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dilaporkan tertimbun lahar saat melakukan evakuasi di lereng Gunung Semeru.
Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS (WR III), Prof. Kuncoro Diharjo membenarkan informasi tersebut.
Kuncoro mengatakan, kejadian itu berawal saat tim sukarelawan UNS hendak melakukan evakuasi warga di wilayah Kamar Kajang, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Selasa (7/12/2021).
Kala itu tim penyelamat UNS berhasil mengevakuasi dua warga yang masih terjebak di kampung. Kedua warga itu kemudian dievakuasi turun ke titik aman untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan medis.
Setelah itu, tim penyelamat UNS kembali menyusur kampung tersebut untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.
Baca Juga
Setelah melakukan penyusuran, mereka tidak menemukan warga yang tertinggal kemudian tim berjalan ke posko awal. Nahas, baru 10 menit berjalan, lahar Semeru turun dan menerjang mobil Satgas Bencana UNS yang bertipe Toyota Hilux 4x4 itu.
“Saat itu mobil terganjal batu yang dibawa lahar dingin, susah bergerak, air lumpur juga mulai naik. Mereka harus berpikir safety , akhirnya driver dan rescuer di situ berpikir menyelamatkan diri karena kalau lumpur sudah naik tinggi mereka tidak bisa buka pintu dan keluar, itu lebih berisiko. Mereka lari mencari titik aman. Mobil ditinggal,” jelas Prof. Kuncoro dalam keterangannya, Jumat (10/12/2021).
Kabar baiknya driver dan rescuer UNS selamat dari lahar dingin meskipun mobil satgas akhirnya tertimbun lahar. Prof. Kuncoro sangat mengapresiasi perjuangan tim UNS yang diterjunkan ke Semeru. Menurut Prof. Kuncoro, hal itu menunjukkan upaya maksimal dari tim Satgas Bencana UNS.
“Saya melihat ini upaya maksimal dari teman-teman rescuer yang ada di lapangan. Bayangkan kalau kita tidak bergerak, dua nyawa warga itu selamat atau nggak kan itu kita nggak tahu ya. Sesuatu di luar dugaan. Minimal kita sudah berusaha optimal untuk menyelamatkan dua warga,” imbuhnya.
Mobil Satgas Bencana UNS yang terjebak lahar sudah berusaha untuk dievakuasi pada pagi hari sesudah kejadian dibantu tim SAR lain dan tim Indonesia Offroad Federation (IOA). Namun, mobil masih tidak bisa dievakuasi karena lahar masih panas dan ambles saat dipijak. Berdasarkan rencana, hari ini mobil Satgas Bencana UNS akan dievakuasi menggunakan alat berat.
“Kemarin ada upaya dari IOF untuk membantu tapi memang kesulitan karena sekeliling mobil penuh dengan lumpur padat. Upaya itu belum berhasil. Harapan kami mudah-mudahan hari ini alat berat bisa diturunkan ke sana, dikeduk di sekitarnya agar mobil bisa dievakuasi. Nanti mobilnya bisa kita perbaiki supaya bisa dimanfaatkan lagi,” pungkas Prof. Kuncoro.
Sebagai informasi, Satgas Bencana UNS untuk Semeru diterjunkan ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sejak Minggu (5/12/2021) malam. Tim ini beranggotakan 15 orang yang terdiri atas dokter berjumlah tiga orang, perawat dua orang, tenaga medis lima orang, tim penyelamat (rescue) tiga orang, dan sukarelawan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS berjumlah dua orang.
Tim Satgas Bencana untuk Semeru akan bertugas selama sepuluh hari ke depan sebelum nanti digantikan oleh tim Satgas kloter selanjutnya. Saat ini masih ada satu mobil ambulans Satgas Bencana UNS yang masih berfungsi baik.