Bisnis.com, SUKOHARJO – Bank Jateng Cabang Sukoharjo terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu target yang digenjot adalah penyaluran kredit kepada segmen nasabah UMKM.
Agus Hastono, Pemimpin Bank Jateng Cabang Sukoharjo, mengatakan bahwa sampai dengan 31 November 2021, penyaluran kredit telah mencapai Rp1,61 miliar. Nilai tersebut tumbuh 4,5 persen dibandingkan posisi pada November 2020 (year on year) yang tercatat senilai Rp1,54 miliar.
Untuk meningkatkan kinerja kredit di segmen ritel, Agus menyampaikan bahwa penyaluran kredit bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan terus ditingkatkan. Berbagai skenario percepatan telah dilakukan, salah satunya dengan membuka Unit Layanan Mikro (ULM).
ULM memberikan kemudahan akses layanan perbankan bagi UMKM. Bank Jateng juga menyalurkan kredit Startup Milenial yang menyasar pengusaha-pengusaha di usia muda.
Hampir separuh dari komposisi kredit yang disalurkan Bank Jateng merupakan kredit bagi UMKM. Hal tersebut semakin menegaskan komitmen sekaligus keseriusan Bank jateng untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah, khususnya di Kabupaten Sukoharjo.
“Bank Jateng memiliki captive market dari kalangan pemerintahan. Namun tidak berpuas diri di zona nyaman tersebut,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (15/12/2021).
Agus menambahkan bahwa Bank Jateng akan terus berupaya untuk mengembangkan layanannya. Diharapkan, dengan langkah tersebut, di masa mendatang akan lebih banyak nasabah-nasabah baru yang datang sembari terus meningkatkan kepuasan layanan bagi nasabah yang sudah ada.
“Salah satu upaya peningkatan captive market sebagai bank pengelola kas daerah, Bank Jateng telah memberikan layanan ASN (Aparatur Sipil Negara). Yakni pembayaran gaji bruto sehingga transaksi meningkat, didukung dengan peningkatan layanan digitalisasi Bank Jateng,” tambahnya.
Adapun, hingga 31 November 2021, total aset Bank Jateng Cabang Sukoharjo telah mencapai Rp1,59 miliar. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp1,521 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
