Bisnis.com, SEMARANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Tengah menggelar Festival Perempuan Berdaya 2021. Acara berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja pada Kamis (16/12/2021).
Retno Sudewi, Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Tengah, mengatakan bahwa Festival Perempuan Berdaya diselenggarakan untuk merayakan berbagai kemajuan yang berhasil diraih oleh para perempuan, sekaligus mengingatkan bahwa perjuangan kita itu masih panjang dan harus terus dilanjutkan.
Festival Perempuan Berdaya sekaligus digelar untuk memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember mendatang. Secara khusus, Festival Perempuan Berdaya pada tahun ini mengambil tema ‘Perempuan Gayeng Sesarengan Mbangun Jateng.’ Retno mengungkapkan bahwa ada alasan khusus mengapa tema tersebut dipilih.
“Tema ini diambil karena semakin kompleksnya permasalahan perempuan [yang] menuntut perempuan untuk ikut andil mencari solusi atas kompleksnya permasalahan perempuan,” jelas Retno dalam sambutannya.
Secara umum, setidaknya ada 5 permasalahan utama yang diharapi kelompok perempuan dan anak. Kelima permasalahan tersebut juga menjadi arahan langsung dari Presiden Joko Widodo untuk bisa diselesaikan sesegera mungkin.
“Yang pertama adalah untuk peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender. Dalam hal ini, Jawa Tengah sudah ada kegiatan tentang peningkatan produktivitas ekonomi perempuan, jadi kami sampai ke beberapa titik, sampai 130 titik dalam hal pemberdayaan ekonomi perempuan,” jelas Retno.
Selain isu ekonomi, Retno menambahkan bahwa pihaknya bakal berupaya untuk meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Sehingga peran pengasuhan anak tidak hanya jadi tanggung jawab ibu, tetapi juga ada peran ayah yang sama diperlukan.
“Yang ketiga adalah penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sehingga, di Jawa Tengah, kami membentuk adanya Care Center. Itu untuk pencegahan, penanganan, dan publisitas dalam hal penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelas Retno.
Jawa Tengah juga memiliki program 'Jo Kawin Bocah' sebagai upaya pencegahan perkawinan anak. Retno menambahkan bahwa gebrakan tersebut sudah dilakukan secara massif dan dilaksanakan dalam bentuk kerjasama penta helix antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, serta masyarakat.
“Beberapa rangkaian kegiatan Festival Perempuan Berdaya ini melalui beberapa acara webinar. Terutama yaitu untuk peningkatan produktivitas perekonomian perempuan, kemudian ada SERAT KARTINI atau Sekolah Perempuan Cerdas Masa Kini, kemudian ada kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan yang dimotori oleh FKKG (Forum Kesetaraan Keadilan Gender), kemudian ada launching desa ramah perempuan atau Destara,” jelas Retno.
Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah, Indah Sumarno yang hadir mewakili Siti Atikoh Suprianti selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, menyambut baik pelaksanaan Festival Perempuan Berdaya 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Indah mengajak perempuan di Jawa Tengah untuk tetap semangat dalam memperjuangkan hak-haknya. “Perempuan boleh saja merasa begitu berat perjuangannya, perempuan boleh saja menangis ketika memperjuangkan kesetaraannya. Tetapi perempuan tidak boleh mengeluh, tidak pula patah semangat,” ucapnya.