Bisnis.com, SEMARANG - Reputasi Bank Jateng kian mewangi. Banknya orang Jawa Tengah tersebut terus mengantongi sejumlah penghargaan, baik yang diberikan kepada institusi ataupun individu jajaran pimpinan di Bank Pembangunan Daerah (BPD) tersebut.
Penghargaan paling anyar diberikan majalah Economic Review kepada Direktur Keuangan Bank Jateng, Dwi Agus Pramudya, dalam gelaran Indonesia Leader Award (ILA) 2021. Dalam penghargaan tersebut, Dwi mengantongi penghargaan dalam kategori Director-Bank Private Company.
ILA 2021 adalah penghargaan yang diberikan kepada pemimpin perusahaan sesuai dengan pengelompokan kinerja perusahaan. Anugerah tersebut diberikan kepada beberapa sektor usaha dan kategori seperti sektor industri, aset perusahaan, serta kepemilikan saham perusahaan baik milik pemerintah, BUMN, anak perusahaan BUMN, BUMD, swasta, serta perusahaan publik terbuka.
Selama Dwi menjabat sebagai Direktur Keuangan, Bank Jateng masuk ke dalam tiga besar BPD dengan laba bersih tertinggi se-Indonesia. Per Juni 2021, dilaporkan laba bersih Bank Jateng telah mencapai Rp848,5 miliar. Sementara itu, diantara BPD lainnya, Bank Jateng memiliki laba komprehensif tertinggi dengan jumlah Rp910,9 miliar.
Secara fundamental, kinerja Bank Jateng menguat dengan pendapatan bunga bersih senilai Rp2,2 triliun, sementara beban bunga menyusut Rp240 miliar menjadi Rp1,06 triliun. Perseroan juga menggandeng marketplace dan penyedia layanan e-wallet untuk mempermudah nasabah membayar tagihan secara nontunai.
Tak berhenti di sana, Bank Jateng juga menjalin kerja sama dengan Union Pay dan Al Rajhi Bank untuk memperluas kanal pembayaran di luar negeri, dan terus memperluas jangkauan melalui teknologi virtual account. Inovasi yang dilakukan tersebut mampu menopang efisiensi. Hal ini tercermin dari Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang kian membaik, dari 73,9% pada Juni tahun lalu menjadi 70,9% pada tahun ini.
Semakin kecil rasio BOPO, semakin bagus sebuah perbankan karena menunjukkan bahwa beban operasional mereka ternyata lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan operasional yang diraupnya. Adapun pengembalian aset (return on asset/RoA) dan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Jateng menjadi yang teratas di antara nominee, masing-masing sebesar 2,73% dan 5,66%.