Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Skenario Jateng Hadapi Lonjakan Omicron

Khusus untuk sekolah, Ganjar meminta pengawasan dilakukan secara ketat.
Petugas Dinas Kesehatan mengambil sampel lendir hidung dan tenggorokan siswa yang kontak erat dengan siswa terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dilakukan tes Swab PCR di SD Marsudirini, Solo, Jawa Tengah, Senin (7/2/2022). Pemkot Solo menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah di Kota Solo setelah banyak ditemukan kasus positif Covid-19 serta meningkatnya angka kasus harian di Kota Solo./Antara-Mohammad Ayudha.
Petugas Dinas Kesehatan mengambil sampel lendir hidung dan tenggorokan siswa yang kontak erat dengan siswa terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dilakukan tes Swab PCR di SD Marsudirini, Solo, Jawa Tengah, Senin (7/2/2022). Pemkot Solo menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah di Kota Solo setelah banyak ditemukan kasus positif Covid-19 serta meningkatnya angka kasus harian di Kota Solo./Antara-Mohammad Ayudha.

Bisnis.com, SEMARANG - Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada seluruh kepala daerah untuk mempersiapkan antisipasi lonjakan varian omicron. Jokowi meminta semua rumah sakit disiapkan, termasuk isolasi terpusat dan juga menggenjot vaksinasi.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, Jawa Tengah sudah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan terburuk akibat lonjakan omicron. Skenario yang disiapkan sama seperti saat varian delta menyerang pada 2021 lalu.

"Kita sudah bertemu, saya, Kapolda dan Pangdam untuk menyiapkan semuanya. Persiapannya sama, seperti saat skenario Delta dulu," kata Ganjar, Senin (7/2/2022).

Tempat-tempat isolasi terpusat lanjut Ganjar diminta disiapkan. Seluruh rumah sakit termasuk sumber daya manusianya, obat-obatan dan oksigen juga sudah disiapkan.

"Semua persiapan itu sudah kita lakukan, sambil kita terus edukasi masyarakat terkait protokol kesehatan. Persis seperti perintah presiden tadi, yang penting masyarakat sekarang taat prokes. Minimal masker itu wajib dalam setiap aktivitas, seperti di pasar, sekolah dan lainnya," jelasnya.

Khusus untuk sekolah, Ganjar meminta pengawasan dilakukan secara ketat. Ia meminta laporan diberikan harian dan harus detail.

"Dalam hal terjadi kasus, tutup sekolah itu. Jadi tidak semua di Jateng diterapkan hal yang sama, melainkan kasus perkasus sesuai dengan kondisi daerah masing-masing," ucapnya.

Ganjar mengatakan, meski terjadi kenaikan, namun kasus omicron di Jawa Tengah masih tidak terlalu tinggi dibanding provinsi lain di Jawa-Bali. Walaupun demikian, Ganjar meminta agar semua tetap waspada.

"Karena di Jawa ini rasanya semua kota besar mulai ada peningkatan. Kalau di Jateng hanya Semarang-Solo yang meningkat. Tapi secara keseluruhan, Jateng masih paling rendah dibanding Jabar, Jatim, DKI Jakarta dan Bali. Bukan berarti kita leha-leha, semuanya tetap siaga. Insyaalah semua kita siapkan," pungkasnya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper