Bisnis.com, SEMARANG- Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Al Qudusy angkat bicara menanggapi video viral terkait pernyataan eks Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito yang menyebut zikir 'hasbunallah wani'mal wakil' biasanya digunakan untuk perang.
Menurutnya, video yang belakangan viral di media sosial tersebut merupakan cuplikan wawancara reporter TV One dengan yang bersangkutan pada bulan Mei 2021.
Cuplikan video lama tersebut diduga sengaja diviralkan kembali oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh situasi keamanan di Desa Wadas yang saat ini sudah mulai kondusif.
"Cuplikan video itu adalah cuplikan wawancara Kapolres Purworejo lama (AKBP Rizal Marito) pada Mei 2021. Sengaja diviralkan kembali untuk membuat situasi di Wadas Purworejo tidak kondusif" ungkap Iqbal dalam keterangannya yang disampaikan kepada Bisnis.
"Saat ini situasi Wadas Bener Purworejo Sangat Kondusif, TNI-Polri melaksanakan berbagai kegiatan Baksos di Desa Wadas dan kami berupaya merajut kembali komunikasi sosial antar warga," lanjut Iqbal.
"Kegiatan-kegiatan itu dilakukan TNI-Polri setiap hari, dan itu sudah hampir seminggu ini dilakukan," tambahnya.
Baca Juga
Disampaikan Iqbal, saat ini Kapolres Purworejo dijabat oleh AKBP Fahrurozi sejak 12 Agustus 2021 lalu. Sehingga ketika pernyataan viral itu dianggap yang menyampaikan adalah Kapolres saat ini tentu dipastikan tidak benar.
Iqbal juga mempertanyakan tujuan pihak-pihak yang sengaja memunculkan kembali rekaman wawancara AKBP Rizal Marito dengan reporter TV One pada Mei 2021 itu.
"Dalam cuplikan video itu, Reporter TV One melakukan wawancara dengan Rizal Marito sekitar 9 bulan lalu, mengapa baru diviralkan sekarang?" tanya Iqbal kepada rekan-rekan wartawan, Senin (14/02/2022)
Iqbal berharap masyarakat chek ricek, saring sebelum sharing kembali informasi yang bertebaran di medsos.
Ditambahkan Iqbal, medsos sering dijadikan alat orang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan sendiri. Termasuk memperkeruh suasana Wadas yang sudah baik.
Dirinya berharap masyarakat lebih bijaksana menyikapi maraknya berita berita termasuk berita hoax di media terkait wadas.
"Masyarakat jangan sampai terjebak framing negatif yang diciptakan pihak yang tidak bertanggungjawab. Kami mohon masyarakat untuk bijak dan berhati-hati," tutup Kabid Humas yang pernah menjadi Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Papua ini.