Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Ada di Level Optimistis

Sebanyak 32,86 persen responden mengalami peningkatan penghasilan dibandingkan enam bulan yang lalu dan 35,43 persen responden berpendapat bahwa terdapat peningkatan ketersediaan lapangan kerja.
Indeks keyakinan konsumen Jateng./Ist.
Indeks keyakinan konsumen Jateng./Ist.

Bisnis.com, SEMARANG - Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia kepada 700 responden rumah tangga di Jawa Tengah mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap perekonomian Jawa Tengah terus meningkat pada Januari 2022, dan tetap berada pada level optimistis (>100).

Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2022 sebesar 129,25, lebih tinggi dibandingkan dengan 127,79 pada Desember 2021. Peningkatan keyakinan konsumen didorong baik oleh kondisi ekonomi saat ini, maupun ekspektasi ekonomi ke depan yang membaik.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan, indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang mencerminkan persepsi konsumen terhadap kinerja perekonomian saat ini meningkat dan tetap berada pada level optimistis, menjadi 108,05 pada Januari 2022 dari 106,57 pada Desember 2021.

"Peningkatan IKE, terutama dipengaruhi oleh peningkatan persepsi konsumen terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, meskipun konsumsi barang tahan lama mengalami sedikit penurunan," katanya, Selasa (15/2/2021).

Dia menjelaskan, sebanyak 32,86 persen responden mengalami peningkatan penghasilan dibandingkan enam bulan yang lalu dan 35,43 persen responden berpendapat bahwa terdapat peningkatan ketersediaan lapangan kerja. Di sisi lain, 23,71 persen responden mengalami penurunan konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama.

"Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan Juli 2022 yang tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 150,46, lebih tinggi dibandingkan Desember 2021 yang sebesar 149,01," tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan komponen pembentuk IEK, peningkatan keyakinan responden terhadap kondisi ekonomi ke depan didorong oleh ekspektasi penghasilan, tenaga kerja, dan dunia usaha yang membaik. Sebanyak 54,71 persen responden memperkirakan kenaikan penghasilan enam bulan mendatang, dan 72,41 persen responden memperkirakan ketersediaan lapangan kerja akan meningkat.

Menurutnya, perkiraan kenaikan penghasilan tersebut didukung oleh ekspektasi peningkatan omzet dan tambahan pendapatan di luar gaji/upah. Sementara perkiraan kenaikan lapangan kerja dipengaruhi oleh ekspektasi peningkatan kegiatan/proyek pemerintah/swasta dan semakin mudahnya akses kredit ke perbankan.

Lebih lanjut, 69,43 persen responden juga menyatakan kegiatan usaha ke depan akan meningkat. Dari seluruh responden yang menyatakan perkiraan peningkatan kegiatan dunia usaha ke depan, sebesar 32,72 persen didasarkan pada penilaian akan kenaikan harga yang terkendali, sebesar 31,48 persen didasarkan subsidi/insentif pemerintah yang meningkat, dan sebesar 29,42 persen didasarkan pada pembiayaan perbankan yang semakin mudah.

"Sementara itu, berdasarkan penggunaan, mayoritas penghasilan responden pada Januari 2022 digunakan untuk kebutuhan konsumsi (63,68 persen), pembayaran cicilan/pinjaman (13,94 persen), dan tabungan (22,38 persen). Komposisi ini tidak mengalami perubahan yang signifikan apabila dibandingkan dengan hasil survei Desember 2021," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper