Bisnis.com, SOLO - Bank Mandiri mendirikan Mandiri Digipreneur Hub (MDH) di Kawasan Solo Techno Park (STP).
Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen Bank Mandiri untuk mendorong penetrasi digital di masyarakat guna meningkatkan inklusi keuangan digital di dalam negeri.
Mengusung konsep ruang kerja terbuka atau co working space, Mandiri Digipreneur Hub didesain untuk menjadi tempat inkubasi, pelatihan dan sosialisasi Digital melalui aktivitas podcast terkait kewirausahaan bagi UMKM dan wirausaha digital bagi millennials.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan MDH diharapkan dapat menjadi lokasi pilihan utama para penggiat digital maupun pelaku usaha rintisan (startup) untuk menjalin kolaborasi untuk menggarap peluang usaha ataupun hanya untuk sekedar berdiskusi.
Sebagai sebuah co working space, Mandiri Digipreneur Hub yang menempati area lebih dari 100 m2 dilantai 1 STP ini memiliki sejumlah fasilitas yang bisa dimanfaatkan pengunjung dan penikmat STP untuk berkolaborasi seperti meeting area, podcast studio, ruang kelas, serta sudut UMKM dan sitting area di ruang terbuka.
Inisiatif pembangunan Mandiri Digipreneur Hub di Kawasan Solo Techno Park, dijelaskannya, sejalan dengan keinginan para pemangku kepentingan nasional agar Indonesia dapat menyiapkan generasi milenial yang unggul dan mampu bersaing untuk mempercepat transformasi digital di bidang kewirausahaan dan pewirausaha digital.
Baca Juga
“Apalagi pada tahun ini Indonesia dipercaya sebagai Presiden G20, dengan salah satu tema yang diusung adalah mengenai transformasi digital. Kita sangat berharap keberadaan MDH dan STP ini dapat menunjukkan kesungguhan Indonesia dalam mendukung UMKM naik kelas, membangun generasi milenial yang akan menjadi actor utama dari transformasi digital di Tanah Air,” ungkap Rohan dalam keterangan resminya, Jumat (11/3).
Tidak berhenti di situ, Bank Mandiri juga berkolaborasi dengan Solo Techno Park untuk pembuatan aplikasi super Indonesia Digital Technopark.
Aplikasi ini, lanjut dia, akan menghadirkan tiga solusi, mulai dari platform pasar digital (e-commerce), pelatihan digital (e-training) dan talent hub yang dapat mempertemukan penyedia lapangan kerja dengan calon tenaga kerja.
“Aplikasi ini didesain untuk membuka peluang yang lebih besar kepada pelaku UMKM untuk bersaing di pasar digital, terutama dengan dukungan SDM yang berkualitas. Ini semua akan menciptakan sebuah ekosistem UMKM berbasis digital yang lengkap dan berkesinambungan,” jelasnya.
Disamping penyiapan kapasitas UMKM, Rohan melanjutkan, pihaknya juga telah menyiapkan dukungan lain untuk pengembangan UMKM, antara lain melalui dukungan pembiayaan dan pendampingan dalam pemasaran.
“Dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) misalnya, Bank Mandiri dapat membantu pelaku UMKM mengakses pembiayaan khusus yang dijamin oleh pemerintah sehingga dapat terjangkau dan tidak memberatkan,” katanya.