Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Leasing di Jateng Terdampak Berkurangnya Kucuran Modal Perbankan

Setelah dipukul pandemi, industri pembiayaan tambah gigit jari ketika perbankan menutup keran permodalan.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, SEMARANG – Kredit modal kerja yang dikucurkan perbankan ke perusahaan pembiayaan menurun selama pandemi Covid-19.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada 2016, perbankan dalam negeri bisa menyalurkan pinjaman serta pendanaan ke perusahaan pembiayaan hingga Rp157 triliun. Namun, jumlah penyalurannya mengalami penyusutan hingga tersisa Rp136 triliun pada 2020 lalu.

Giri Purdyanto Direktur Keuangan PT Multindo Auto Finance, perusahaan pembiayaan yang berkantor pusat di Kota Semarang, mengonfirmasi hal tersebut. Dampak pandemi tak cuma berimbas pada kinerja penerimaan kredit nasabah. Namun, terjadi efek berantai dimana perbankan ikut mengurangi penyaluran modal bagi perusahaan-perusahaan pembiayaan.

Secara bulanan, pada dua bulan pertama 2021, perusahaan pembiayaan hanya menerima pendanaan di kisaran Rp3,5 triliun. Pada periode Maret-November 2021, pendanaan perusahaan pembiayaan mengalami kenaikan tipis di kisaran Rp3,7 triliun. Baru pada pengujung 2021 hingga awal 2022, pendanaan dari perbankan dalam negeri masuk di kisaran Rp4 triliun setiap bulannya.

“Kita tidak mendapat pendanaan dari bank karena dianggap multifinance itu jadi sektor yang high risk. Dari 11 bank yang jadi sumber dana, yang mengucurkan dana di tahun 2021 baru tiga. Lainnya bilang stop dulu, sampai sekarang belum ada [perubahan],” jelas Giri, dikutip Jumat (1/4/2022).

Giri mengungkapkan bahwa pihak perbankan masih belum memiliki kepercayaan atas kinerja perusahaan pembiayaan. Perusahaan seperti PT Multindo Auto Finance telah berinovasi untuk merambah pasar pembiayaan modal usaha. Sebagai upaya bertahan hidup dengan modal berupa aset yang dimiliki perusahaan. Namun demikian, kinerja positif produk tersebut masih belum berdampak banyak terhadap kepercayaan bank.

Ditutupnya keran permodalan bagi perusahaan pembiayaan juga dilakukan oleh bank-bank luar negeri. Pada 2021, setiap bulannya bank luar negeri bisa menyalurkan Rp180 miliar – Rp261 miliar pinjaman ke perusahaan pembiayaan. Namun, pada Januari 2022, jumlahnya hanya mencapai angka Rp132 miliar.

Konsekuensinya, perusahaan pembiayaan seperti PT Multindo Auto Finance mesti mengerem penyaluran kredit pada nasabah. Kondisi tersebut tentunya memperpanjang musim paceklik bagi sektor industri pembiayaan. Terlebih dengan mulai meningkatnya permintaan pembiayaan di masyarakat.

PT Multindo Auto Finance sendiri mematok target penyaluran sebesar Rp480 miliar sepanjang tahun 2022. “Dari potensi [penyaluran] sudah mulai terlihat. Tetapi kita terkendala di sumber dana. Pada akhir tahun 2021, sumber dana yang ada cuma segitu. Ibaratnya yang sudah memberikan lampu hijau. [Maka setelah] dihitung-hitung dengan dana sendiri, ya sudah kita realistis saja [menentukan target],” jelas Giri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper