Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SPBU di Batang Ditera Ulang, Cegah Kecurangan Jelang Lebaran

Pengukuran dilakukan kepada SPBU di sepanjang jalur Pantura. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan pembeli dapat memperoleh BBM sesuai takaran dan harganya.
Ilustrasi - Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi - Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, SEMARANG – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Batang melakukan pengawasan terhadap alat ukur di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Pengawasan tersebut dilakukan di sepanjang jalur Pantai Utara (Pantura) sebagai persiapan jelang arus mudik Lebaran nanti.

“Hari ini kita melakukan pengawasan alat ukur untuk SPBU. Saat ini kita sudah mulai lakukan pengawasan, supaya SPBU sesuai dengan takarannya,” jelas Kepala Seksi Metrologi Disperindagkop UKM Kabupaten Batang Amat Fatoni, Rabu (13/4/2022).

Setidaknya, ada 20 SPBU di sepanjang Pantura yang bakal diawasi. “Pelaksanaan ini [dilakukan] untuk menjamin konsumen agar masyarakat mendapatkan barang sesuai dengan nilai yang dikeluarkan,” ujar Amat.

Pemeriksaan yang dilakukan tersebut meliputi tanda tera, kebenaran hasil pengukuran, serta cara penggunaan.

“Proses pemeriksaan dilakukan pada setiap nozzle BBM menggunakan bejana ukur standar kapasitas 20 liter milik Metrologi legal,” jelas Amat dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Batang.

Amat juga menambahkan bahwa dalam pengawasan kali ini, belum ditemukan SPBU yang melakukan penyimpangan.

Nantinya, Disperindagkop UKM Kabupaten Batang bakal melakukan pengukuran minimal tiga kali untuk setiap nozzle. Toleransi pengukuran untuk 20 liter adalah 100 mililiter. Jika hasilnya di bawah 100 mililiter dalam tiga kali pemeriksaan, maka SPBU tersebut dinyatakan sah sudah sesuai dengan standar takaran.

Pada perkembangan lainnya, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah memprediksikan konsumsi BBM jenis gasoline bakal mengalami kenaikan hingga 16 persen dari rata-rata normal. Dimana konsumsi rata-rata harian berada di angka 11.337 kiloliter dan akan meningkat jadi 13.153 kiloliter untuk BBM jenis Pertalite dan Pertamax Series.

Sementara itu, untuk BBM jenis gasoil seperti Biosolar dan Dex Series, diperkirakan bakal mengalami peningkatan konsumsi sebesar 2 persen. Dari rata-rata normal 6.556 kiloliter menjadi 6.686 kiloliter. Pembelian solar bakal mengikuti ketentuan dari BPH Migas, yaitu 60 liter per hari untuk mobil pribadi, 80 liter untuk truk roda empat, serta 200 liter untuk truk roda enam.

Untuk pasokan LPG di Jawa Tengah, Pertamina Patra Niaga telah menambah armada skid tank serta menyiapkan 664 Agen Siaga untuk menjamin ketersediaan. 5.157 Pangkalan Siaga PSO serta 942 Outlet NPSO juga bakal dioperasikan selama libur Lebaran nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Sumber : batangkab.go.id

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler