Bisnis.com, SLEMAN — Segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi pendongkrak penyaluran kredit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bahkan pandemi Covid-19, yang sempat berdampak besar terhadap seluruh sektor ekonomi, tidak menimbulkan dampak buruk yang berkepanjangan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menyampaikan bahwa penyaluran kredit perbankan di DIY sampai dengan periode Maret 2022 tercatat mencapai Rp50,04 triliun, meningkat 5,61 persen secara year on year (yoy).
Dari total penyaluran kredit tersebut, aliran kredit ke segmen UMKM mendominasi, dengan pangsa pasar di kisaran 48 persen atau senilai Rp24,18 triliun.
Penyaluran kredit UMKM di DIY juga terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, khususnya sejak akhir 2021.
Pada kuartal keempat 2021, kredit UMKM di DIY tumbuh 17,03 persen secara yoy. Pertumbuhan positif tersebut dilanjutkan hingga awal 2022. Pada Januari hingga Maret, pertumbuhan kredit UMKM masing-masing tercatat sebesar 17,34 persen, 18,30 persen, dan 18,59 persen.
Kepala OJK DI Yogyakarta, Parjiman, mengatakan bahwa kredit UMKM di DIY sempat menurun pada masa awal pandemi Covid. Pada kuartal II/2022, penyaluran kredit UMKM di DIY tercatat senilai Rp19,21 triliun, turun 3,26 persen yoy.
"Hanya awal pandemi saja sempat turun, namun kemudian langsung berbalik positif dan bahkan bisa tumbuh dua digit sejak kuartal terakhir 2021," ujarnya dalam acara media gathering, Rabu (25/5/2022).
Menurut Jimmy, sapaan akrab Parjiman, UMKM cepat beradaptasi dalam kondisi pandemi. Bisnis yang terdampak oleh pembatasan akitivitas dialihkan ke bisnis yang lebih bisa menjangkau konsumen tanpa dibatasi oleh tempat.
“UMKM itu bisa cepat shifting. Walaupun DIY paling terdampak pandemi khususnya pariwisata dan pendidikan, tapi pelaku UMKM cepat beradaptasi sehingga tetap bertahan dan bahkan kembali naik. Misalnya jualan makanan dijual online,” tambahnya.
Masuknya UMKM ke pasar online juga turut didukung oleh merebaknya marketplace. Selain itu, pemerintah daerah juga turut membantu mereka untuk masuk ke ekosistem pasar digital.
Jimmy mencontohkan inisiatif yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DIY yang mendukung marketplace SiBakul Jogja dengan memberikan subsidi gratis ongkos kirim bagi masyarakat yang berbelanja produk UMKM di marketplace tersebut.
KUR ONLINE
Di sisi lain, terjaganya aliran kredit UMKM juga didorong oleh inisiatif perbankan untuk menyediakan beragam produk kredit berbunga murah untuk para pelaku usaha kecil.
Jimmy mencontohkan sejumlah program kredit untuk UMKM di DIY yang mengedepankan layanan cepat, mudah dijangkau, dan berbiaya rendah.
“Produk kredit untuk UMKM di antaranya disalurkan oleh BPR DIY melalui Kredit Pede, Kredit Merapi yang disalurkan oleh 39 BPR, dan BPR Bank Sleman yang menyalurkan Kredit Pasar, juga bank-bank lainnya,” tambahnya.
Sejak Maret 2022, pemerintah daerah juga meluncurkan layanan pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara online melalui website kur.jogjaprov.go.id.
Etty Kumolowati, Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial Budaya dan Kemasyarakatan, berharap inisiatif tersebut dapat membuka akses lebih mudah bagi pada pelaku UMKM untuk bisa mendapatkan layanan KUR.
Sejak diluncurkan pada Maret 2021, sosialisasi layanan pengajuan KUR online terus dilakukan. Dalam waktu dekat, Etty mengatakan bahwa sosialisasi akan dilakukan melalui perangkat desa dan melibatkan warga.
“Intinya selama ada sinyal internet maka pengajuan KUR bisa dilakukan di mana saja kapan saja. Prosesnya jadi lebih mudah,” ujarnya.